Reporter: Dian Pitaloka Saraswati |
JAKARTA. Kesemrawutan base tranceiver station (BTS) di Jakarta membuat Gubernur DKI, Fauzi Bowo memacu pembangunan Menara Jakarta. Menurutnya, Menara Jakarta sangat representatif untuk dijadikan pusat menara BTS di Jakarta.
Sebab, menara yang dibangun di atas lahan seluas 5,3 hektar ini merupakan sebuah pengembangan terpadu yang terdiri atas menara telekomunikasi dan penyiaran multi fungsi, dengan ketinggian 558 meter. Pembangunan menara yang menelan dana Rp 3 triliun ini ditargetkan selesai tahun 2012.
Fauzi Bowo mendesak penyelesaian pembangunan Jakarta itu untuk meminimalkan permasalahan yang disebabkan ruwetnya menara BTS di DKI, yang jumlahnya mencapai 3.400 menara. "Kita mendesak untuk kota Jakarta. Sebenernya kalau kita punya menara permanen seperti di Seoul, Shanghai, Toronto, Paris, itu kan kebutuhan menara transmisi yang tinggi-tinggi yang sekarang ada di Kebon Jeruk yang dipermasalahkan oleh masyarakat akan jadi terselesaikan," katanya.
Foke menyarankan agar Menara Jakarta juga didukung dan dengan jaringan serat optik (fiber network), atau fiber optic network di seluruh jakarta. Sehingga, ia berharap dengan begitu kesemrawutan yang saat ini dikritik oleh warga. "Jadi kabel-kabel akan berkurang, menara-menara yang sekarang seolah menjamur dimana-mana itu tentu akan tidak diperlukan lagi kalau kita punya fiber optic tadi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News