Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D Martowardojo menegaskan tidak ada hubungannya antara peredaran uang palsu (upal) dengan pemilihan umum (Pemilu). Meski demikian, diakui Agus, peredaran upal sepanjang 2013 lalu tercatat lebih tinggi dibanding setahun sebelumnya.
"Kita juga memonitor itu (upal). Kita melihat itu tidak ada hubungannya dengan pemilu," kata Agus di Jakarta, Kamis (13/3/2014).
Memang, lanjut Agus, harus dibedakan antara upal dengan uang yang digunakan untuk tindak penipuan. Uang yang digunakan untuk tindak penipuan bisa jadi uang sungguhan, namun pelakunya bisa mendapatkan keuntungan dari tindakan penipuaj tersebut.
Sementara upal, diedarkan seolah-olah uang sungguhan. "Kita lihat sedikit peningkatan 2013 dibanding 2012. Namun, masih jauh dibanding 2010 lalu. Dan sampai sekarang kita terus kerjasama dengan pihak berwenang," lanjut mantan Menteri Keuangan tersebut. (Estu Suryowati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News