kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.093.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.430   24,00   0,15%
  • IDX 7.937   83,06   1,06%
  • KOMPAS100 1.111   9,35   0,85%
  • LQ45 809   4,06   0,50%
  • ISSI 272   3,87   1,45%
  • IDX30 420   2,48   0,59%
  • IDXHIDIV20 486   1,71   0,35%
  • IDX80 123   0,86   0,71%
  • IDXV30 133   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 136   1,05   0,78%

Gubernur BI Minta Perbankan Dorong Penyaluran Kredit untuk Tingkatkan Peredaran Uang


Rabu, 29 November 2023 / 22:02 WIB
Gubernur BI Minta Perbankan Dorong Penyaluran Kredit untuk Tingkatkan Peredaran Uang
ILUSTRASI. Gubernur BI Perry Warjiyo kemudian juga mengimbau perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sebuah pesan kepada Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo terkait dengan peredaran uang. 

Jokowi mengungkapkan, ia mendengar dari banyak pelaku usaha kalau peredaran uang makin kering ke pelaku-pelaku usaha. 

“Jangan-jangan, banyak yang dipakai untuk beli surat berharga negara (SBN) atau terlalu banyak dipakai beli ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) ataupun Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI),” ungkap Jokowi dalam Pertemuan Tahunan BI, Rabu (29/11). 

Baca Juga: Indonesia C. Bank Gov: 2024 Global Economic Growth to Weaken Before Improving in 2025

Karenanya, Jokowi meminta agar perbankan lebih getol dalam menyalurkan kredit. Hal ini untuk mendorong perputaran uang di sektor riil. 

Jokowi juga mengingatkan perbankan untuk menyalurkan kredit ke usaha mikro kecil menengah (UMKM). 

Menanggapi hal itu, Gubernur BI Perry Warjiyo kemudian juga mengimbau perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit. 

Pasalnya, BI sudah melakukan injeksi likuiditas untuk perbankan. Dengan demikian, likuiditas cukup untuk perbankan menyalurkan kredit. 

“Kami sudah tambah likuiditas, jadi jangan untuk beli SBN, SRBI, atau SVBI saja seperti pesan Presiden Jokowi. Tolong, disalurkan untuk kredit,” tandas Perry. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×