kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gres! gandeng Mitra Mikro mendorong ekonomi syariah menjadi gaya hidup


Kamis, 23 September 2021 / 20:36 WIB
Gres! gandeng Mitra Mikro mendorong ekonomi syariah menjadi gaya hidup
ILUSTRASI. Pengunjung melihat-lihat produk yang dipamerkan dalam Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2021 di pusat perbelanjaan Kota Kasablanka, Jakarta, Senin (22/3/2021). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gerakan Ekonomi Syariah (Gres!) bersama Mitra Mikro Social Investment berkolaborasi untuk turut mendorong pengembangan ekonomi syariah menuju gaya hidup (lifestyle). Selain melakukan literasi, juga mengimplementasikan ekonomi syariah pada sektor riil, khususnya berbasis sektor pertanian serta usaha mikro dan kecil.

Diantaranya melalui model bisnis wakaf uang dan wakaf produktif yang memberikan manfaat ekonomi dan manfaat sosial tinggi. "Gres! sejak 2013 sudah meluncurkan gerakan ekonomi syariah dan saat ini momentum untuk akselerasi ekonomi syariah menjadi gaya hidup," ungkap Guntur Subagja, aktivis Gres! dalam keterangannya, Rabu (23/9/2021).

Tenaga Ahli Menteri Keuangan Dr Halim Alamsyah memaparkan potensi wakaf di Indonesia mencapai Rp 2.000 triliun dan potensi wakaf uang Rp 188 triliun. Namun potensi itu belum optimal karena pemahaman wakaf masih rendah, pencatatan data yang lemah, serta kolaborasi masyarakat dengan pengusaha, pemerintah dan pemuka agama belum optimal. "Banyak model wakaf yg dikembangkan," kata Halim Alamsyah.

Guntur mengungkapkan nazhir wakaf harus memiliki kemampuan manajemen aset, manajemen investasi, dan kewirausahaan. "Wakaf uang dan wakaf produktif dapat menjadi motor akselerasi ekonomi syariah," ujar Guntur yang juga menjabat Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI.

Baca Juga: Sri Mulyani tekan pembiayaan utang hingga 20,5% per akhir Agustus 2021

Anggota Badan Pelaksana BPKH A Iskandar Zulkarnain menyampaikan BPKH sudah mengimementasikan wakaf produktif dalam investasi CWLS dan APIF, lembaga Islamic Develompment Bank (IsDB). BPKH juga menyiapkan model implementasi wakaf produktif berupa Kerjasama Operasi (BOT) bersama nazhir wakaf.

BPKH mengelola dana haji sekitar Rp 150 triliun yang diinvestasikan pada instrumen keuangan syariah. Sementara untuk mendukung sosial umat dan keagamaan berupa dana kemaslahatan umat dari hasil pengelolaan Dana Abadi Umat (DAU).

Ismi Kushartanto yang sebelumnya menjabat Direktur Eksekutif Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES) memaparkan Gerakan Ekonomi Syariah sejak 2013 dan hingga kini memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi syariah. "Pada 2013 aset perbankan syariah baru Rp 200 triliun meningkat tiga kali lipat me jadi Rp 600-an miliar," kata Ismi.

Ismi memaparkan Gres! bertransformasi menjadi Yayasan Gres! untuk terus berkiprah dalam pengembangan ekonomi syariah nasional. "Programnya kita sesuaikan dengan perkembangan saat ini," jelasnya.

Media Arief Rizky memaparkan Yayasan Mitro Mikro adalah nazhir wakaf yang terdaftar di Badan Wakaf Indonesia. "Kami memiliki beberapa model bisnis berbasis wakaf untuk sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan UMKM," urainya.

Selanjutnya: Liabilitas BUMN tembus Rp 6.710 triliun, 31% berasal dari utang pendanaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×