Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Partai Golkar masih berharap adanya poros ketiga untuk menghadapi dua poros politik yang sudah terbentuk. Namun, terbentuk atau tidaknya poros baru itu bergantung pada keputusan politik Partai Demokrat dan Partai Hanura.
"Yang pasti kita belum menutup semua peluang, termasuk poros ketiga, karena Demokrat masih menunggu dia punya konvensi," kata Ketua DPP Partai Golkar Rully Chairul Azwar kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (13/5/2014).
Rully ditanya mengenai tertutupnya kemungkinan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menjadi pendamping bakal calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Hal itu menyusul kabar rencana deklarasi Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sebagai cawapres bagi mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus tersebut.
Dari 10 parpol yang dinyatakan lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold), hanya Golkar, Demokrat, dan Hanura yang belum memperlihatkan kepastian untuk berkoalisi. Jika perolehan suara ketiga partai itu digabungkan, jumlahnya mencapai 30,2 persen dengan rincian Golkar 14,75 persen, Demokrat 10,19 persen, dan Hanura 5,26 persen. Dengan demikian, gabungan koalisi ketiga partai itu cukup untuk mengusung pasangan capres-cawapres.
Rully menambahkan, jika koalisi poros ketiga terbentuk, partainya akan tetap mengajukan Aburizal sebagai kandidat capres. Adapun untuk kandidat cawapres dapat diambil dari salah satu pemenang Konvensi Partai Demokrat.
"Kita ingin pilpres ini dipilih rakyat lebih banyak pilihan sehingga pilpres itu akan bisa memberikan pilihan kepada rakyat lebih baik," ujarnya.
Kendati demikian, ia mengatakan, berhasil atau tidaknya pembentukan poros ketiga tetap bergantung pada kesediaan Demokrat dan Hanura. Jika kedua partai itu enggan membangun poros baru, Golkar akan memberikan dukungannya kepada salah satu poros yang ada. Keputusan pemberian dukungan itu akan dibahas di dalam rapat pimpinan nasional yang akan digelar pada 17-18 Mei 2014 mendatang. (Dani Prabowo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News