Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Goldman Sachs tetap memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 5,4%.
Mark Tan, Executive Editor Global Economics, Commodities & Strategy Research Goldman Sachs (Singapore) Pte. menuturkan, meski di kuartal pertama 2012, pertumbuhan domestik bruto (PDB) Indonesia melebihi perkiraan sebelumnya, namun prediksi PDB untuk sepanjang tahun ini tak berubah, yaitu di 5,4%.
Sebelumnya, Goldman Sachs memprediksi PDB Indonesia kuartal pertama sebesar 5,7%, namun nyatanya di kuartal satu kemarin mencapai 6,2%. Sebagai catatan, prediksi PDB tahunan Goldman Sachs juga masih dibawah survei konsensus ekonomi Indonesia yang memperkirakan ekonomi bisa bertumbuh 6%.
Mark bilang, pihaknya masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun ini, karena masih tingginya permintaan minyak dan harga minyak. Diperkirakan, harga minyak akan pada puncaknya di kuartal kedua ini.
"Selanjutnya, untuk ke depan harga minyak bisa disesuaikan kembali dan sepertinya permintaan bisa lebih melunak," ungkapnya di Jakarta, Kamis (21/6).
Hingga akhir tahun ini, Goldman Sachs memprediksi, harga minyak mentah Brent bisa turun ke level US$ 120 per barel. Maret lalu, harga rata-rata minyak jenis Brent ini sempat melompat ke US$ 128 per barel. "Kemudian turun lagi ke level US$ 126 sebarel pada April dan Mei," sebut Mark.
Melihat historikal dan teknikal, penurunan harga minyak dunia, memungkinkan harga Brent minyak turun hingga level US$ 120 sebarel sampai akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News