kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Genjot ekonomi, 20 perkotaan akan dibangun


Selasa, 10 Februari 2015 / 22:50 WIB
Genjot ekonomi, 20 perkotaan akan dibangun
ILUSTRASI. Rambut rontok


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah berencana mempercepat pembangunan dan pengembangan kawasan perkotaan baru di wilayah transmigrasi. Rencana tersebut dibuat untuk mewujudkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar, menyatakan menargetkan mengembangkan 20 kawasan perkotaan baru di Indonesia. Hal ini dibuat untuk meningkatkan pola transmigrasi masyarakat ke wilayah-wilayah baru.

"Pembangunannya bisa di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, atau Papua. Untuk mewujudkan target tersebut, kita akan membangun 144 kawasan yang berfokus pada 72 satuan permukiman. Kita juga mau meningkatkan 80 kabupaten menjadi daerah maju," ujar Marwan Jafar saat Rapat Kerja Komisi V dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi di gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (10/02).

Marwan melanjutkan, pihaknya juga akan membangun 2.000 desa mandiri di Indonesia. Program tersebut sebagai salah satu langkah awal dalam membangun pusat perkotaan baru di wilayah transmigrasi.

"Kita mengajukan Rp 19,6  triliun untuk pembangunan infrastruktur dasar di 74.000 desa pada 2015. Nantinya tiap daerah (kabupaten) kira-kira dapat Rp 240 miliar. Dana tersebut bisa dipakai sesuai kebutuhan desa, seperti infrastruktur, irigasi, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)," tandas Marwan.

Marwan menambahkan, nantinya akan ada pendampingan dari pemerintah untuk membantu wilayah tersebut menjadi desa mandiri. Pendampingan tersebut akan bekerja sama dengan lembaga sosial masyarakat (LSM) serta beberapa perguruan tinggi. (Dimas Jarot Bayu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×