kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.275   35,00   0,22%
  • IDX 7.199   10,61   0,15%
  • KOMPAS100 1.051   2,03   0,19%
  • LQ45 818   1,46   0,18%
  • ISSI 226   0,79   0,35%
  • IDX30 428   0,31   0,07%
  • IDXHIDIV20 508   3,38   0,67%
  • IDX80 118   0,22   0,19%
  • IDXV30 121   1,20   1,00%
  • IDXQ30 140   0,04   0,03%

Gempa Mengancam Kota Padang


Minggu, 17 Januari 2010 / 23:22 WIB
Gempa Mengancam Kota Padang


Sumber: AFP |

PARIS. Tsunami laut India yang terjadi pada tahun 2004 lalu berpotensi terjadi lagi. Area yang kemungkinan bakal dihantam adalah Sumatera, dengan kota Padang sebagai garis bidiknya. Hal ini ditegaskan oleh tim seismologis, Minggu (17/1).

Tim ini melansir peringatan ini melalui surat yang dikirimkan ke jurnal Nature Geoscience. Asal tahu saja, tim ini diketuai oleh pakar seismologis yang kesohor dengan prediksi gempa Sumatera yang cukup akurat di tahun 2005, yaitu John McCloskey, professor Environmental Sciences Research Institute di University of Ulster, Northern Ireland.

Bahaya ini datang dari penumpukan tekanan yang terus-menerus dalam dua abad terakhir di belahan parit Sunda (Sunda Trench), salah satu zona gempa bumi yang paling mengerikan di dunia, yang akan menggelinding paralel ke pantai Sumatera bagian barat.

"Ancaman tsunamigenic earthquake yang sangat besar dengan magnitude lebih dari 8.5 di tambalan Mentawai tidak berkurang. Hal ini berpotensi melayangnya nyawa yang jumlahnya sama besarnya dengan tsunami Laut India pada tahun 2004," kata mereka.

Surat tersebut tidak membeberkan jangka waktu bakal terjadinya gempa dahsyat ini. Namun, memberi penekanan yang paling besar akan bahaya di kota Padang, kota dengan 850.000 orang penduduk yang tinggal di wilayah yang sangat berisiko.

"Ancaman dari peristiwa ini sangatlah jelas dan kebutuhan untuk aksi mendesak sangatlah tinggi," tegas mereka.

Lebih dari 220.000 nyawa hilang dalam bencana tsunami pada 26 Desember 2004 saat gempa berkekuatan 9,3 SR menghantam parit Sunda bagian Utara.

Pada bulan Maret 2005, McCloskey telah memperingatkan bahwa gempa yang terjadi pada 26 Desember 2004 telah mnciptakan tekanan utama di bagian yang berdempetan dari kecacatan di sebelah Selatan. Ia menegaskan bahwa getaran di wilayah gempa dengan kekuatan 8,5 SR dengan kapasitas yang mampu menciptakan tsunami akan terjadi dan pemerintah setempat perlu ersiap-siaga.

Dan hitungan McCloskey terbukti benar dalam dua minggu. Pada 28 Maret 2005, gempa dengan kekuatan 8,6 SR menghantam pulau pulau Simeulue dan menciptakan tsunami setinggi 3 meter.

Dalam surat yang dilayangkan kepada Nature Geoscience, timnya juga menjelaskan hitungan untuk bagian Mentawai yang rentan akan konsekuensi gempa di Padang pada 30 September 2009 dengan kekuatan 7,6 SR dan melenyapkan 1.000 orang.

Meski demikian, peristiwa ini tidak mengurangi tekanan di wilayah Mentawai, terutama dibawah pulau Siberut. Tekanan di sana telah terakumulasi sejak gempa dengan kekuatan 8,7 SR terjadi di tahun 1797. Dibawah Siberut, megathrust strain-energy budget secara substansial tidak berubah setelah gempa tahun 2009 lalu.

"Tidak boleh tidak, pemerintah Indonesia dengan pendampingan dari komunitas internasional dan NGO, memastikan bahwa mereka telah melengkapi upaya bantuan dan earthquake-resistant reconstruction usai gempa bumi, dan juga bekerjasama dengan orang-orang di Padang untuk membantu mereka untuk menghadapi (gempa) selanjutnya," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×