kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Geliat UMKM Perluas Pasar hingga Rambah Pasar Ekspor


Jumat, 21 Januari 2022 / 19:08 WIB
Geliat UMKM Perluas Pasar hingga Rambah Pasar Ekspor
ILUSTRASI. Produk tas anyaman Syam's Handicraft asal Pati, Jawa Tengah.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pandemi Covid-19 memiliki dampak yang cukup dalam terhadap dunia usaha terutama sektor UMKM. Namun faktanya masih ada UMKM yang mampu adaptif hingga mampu rambah pasar ekspor produknya.

Seperti yang dilakukan Syahrial Aman pemilik Syam's Handicraft, UMKM yang memproduksi tas anyaman asal Pati Jawa Tengah. Desember tahun lalu Syahrial berhasil melakukan ekspor ke Jepang sebanyak 500 buah tas anyaman lewat agen dari Jakarta. Meski belum melakukan ekspor mandiri namun langkah tersebut menjadi jalan meluasnya pemasaran produknya.

Untuk pesanan tas anyaman ke Jepang, Syam's Handicraft sudah mendapatkan pre order hingga bulan Mei. Jika dihitung pre order ke Jepang lewat agen di Jakarta ada sekitar 2.900 buah. Sedangkan agen yang membantu ekspor Syahrial ke Jepang dari Bali hingga Januari akhir nanti ada sekitar 2.000 pesanan tas.

"Tapi untu yang itu kami masih tanpa label. Kalau yang lewat ITPC (Indonesia Trade Promotion Center) itu pakai label kami, jadi nanti lewat pameran langsung. Tahun ini kami diberi kesempatan dua kali pameran di Jepang," tutur Syahrial, Jumat (21/1).

Baca Juga: Jokowi: Tak Boleh ada Akses Pembiayaan Sulit Bagi Sektor Informal

Selain Jepang, Syahrial sebelumnya sudah melakukan ekspor ke Amerika, Virginia, Turki dan Australia. Hanya saja untuk negara tersebut porsi ekspornya masih sangat kecil. Kini Syahrial tengah mengembangkan motif dan desain tas anyaman terbaru yang sesuai dengan permintaan pasar global.

Syahrial menyebut, Ia memang ingin fokus menyasar pasar ekspor untuk tahun ini. Oleh karenanya guna mengenalkan produk lebih masif kini Syahrial memiliki tim content creator untuk membuat konten branding dari produk Syam's Handicraft.

"Kita sebenarnya sudah ada rencana kerjasama untuk tembus Eropa. Karena disana permintaan saya rasa akan sama besarnya seperti Jepang. Sekarang masih proses," jelasnya.

Asal tahu saja, dalam sebulan Syam's Handicraft mampu menjual 10.000 hingga 20.000 buah tas anyaman. Porsi penjualan domestik sendiri 70%-80% dan sisinya ekspor. "Tahun ini harapannya omzet bisa diatas Rp 1 miliar sebulan, kami sedang terus mengembangkan penganyam juga agar kapasitas bisa lebih besar," kata Syahrial optimistis.

Syahrial menceritakan, langkah usahanya dapat melaju hingga ekspor tak lepas dari upayanya dalam memperbesar jejaring. Pelatihan dan komunitas juga membantu banyak pengembang usahanya. Lewat pelatihan dan komunitas Syahrial menyebut, informasi akan banyak tersedia terutama ekspor.

Hanya saja, jika UMKM ingin merambah pasar global, tentu kualitas menjadi perhatian. Sertifikasi usaha dan produk juga harus dilakukan. Seperti buyer Jepang misalnya, Syahrial menceritakan produknya harus lulus uji tarik atau kekuatan sebelum kesepakatan pembelian.

"Kalau mau ekspor yang tidak terlalu effort tinggi itu kita bisa lewat agen-agen. Kita harus bisa cari jaringan. Juga komunitas yang bisa jadi tempat kita untuk mengembangkan pasar karena dari jejaring itu kita bisa dapat informasi pasar-pasar dan juga permintaan permintaan di pasar seperti apa," jelasnya.

Baca Juga: Bank BRI Berdayakan UMKM dari Klaster Tanaman Hias




TERBARU

[X]
×