Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) bertema “KADIN Kuat, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kuat, Ekonomi Daerah dan Nasional Kuat, Indonesia Maju” di Hotel Borobudur, Jakarta pada Jumat (02/12). Dalam Rapimnas tersebut, KADIN Indonesia mengevaluasi Program Kerja 2022 serta merancang Program Kerja 2023.
Dalam sambutannya, Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, ekonomi Indonesia bisa tumbuh di tahun 2023. Pernyataan tersebut mengacu pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai angka 5,72% di kuartal-III 2022.
KADIN Indonesia turut berterima kasih atas kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menteri di kabinetnya karena berhasil memperkuat perekonomian nasional. Terlebih setelah acara Presidensi G20 Indonesia yang dapat membuka peluang investasi dari luar negeri, sehingga ekonomi Indonesia bisa meningkat di masa depan.
Selain pertumbuhan ekonomi, Arsjad menilai setelah Presidensi G20, Indonesia punya peluang meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan mampu mewujudkan program Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang. “Prestasi ini harus kita kawal bersama-sama. KADIN dan pelaku usaha lainnya siap bekerja sama mendukung pemerintah dalam memperkuat perekonomian nasional dengan semangat inklusif, kolaboratif dan progresif,” kata Arsjad.
Secara personal, KADIN Indonesia juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas penetapan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18 Tahun 2022 terkait perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga KADIN. Menurutnya, aturan ini membuat KADIN punya posisi penting dalam perekonomian nasional.
Bukan itu saja, KADIN turut berkomitmen menjadi mitra dan promotor kemajuan industri dan perdagangan nasional, baik skala nasional maupun internasional. "Keppres ini semakin mengukuhkan posisi KADIN Indonesia sebagai satu-satunya induk organisasi dunia usaha di Indonesia. Artinya peran KADIN menjadi sentral dalam perekonomian Indonesia,” imbuh Arsjad.
Berdasarkan rancangan kerja, KADIN Indonesia akan berfokus pada pengembangan UMKM pada tahun 2023. Arsjad menjelaskan, UMKM punya peran terhadap perekonomian dan produk domestik bruto (PDB) nasional karena mampu menyerap tenaga kerja besar di Indonesia. Meskipun terus tumbuh, UMKM masih memiliki banyak tantangan yang harus diselesaikan seperti kemitraan, perluasan market, dan modal.
“Inilah yang menjadi salah satu fokus KADIN di tahun 2023. Sejauh ini KADIN telah melakukan berbagai program kerja untuk membantu UMKM naik kelas yang sejalan dengan gerakan kemitraan inklusif untuk UMKM naik kelas yang diluncurkan oleh Bapak Presiden Oktober lalu. Salah satunya adalah wikiwirausaha.id yaitu UMKM mendapatkan mitra, akses pasar dan pembiayaan,” kata Arsjad.
Harus optimis
Presiden Jokowi menyampaikan optimismenya terhadap perekonomian nasional. Dengan inflasi indonesia yang masih terjaga di angka 5,7%, ia yakin ekonomi nasional bisa tumbuh lebih baik. Inflasi ini jauh dari tingkat rata-rata inflasi dunia yang mencapai 10 – 12%.
“Sekali lagi, kenapa kita tidak optimistis kalau angka-angkanya menunjukkan seperti ini? Harus optimistis. Jangan sampai ada yang menyampaikan pesimisme. Baca angka-angka tadi, harus optimistis,” ujar Presiden Jokowi.
Merujuk pernyataan Managing Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Giorgieva, Presiden Jokowi menyampaikan Indonesia berada dalam titik terang saat ekonomi global sedang di masa suram. "Di tengah kesuraman ekonomi global, Indonesia adalah titik terangnya. Dia ngomong seperti itu," kata Presiden Jokowi saat memberikan arahan pada Rapimnas KADIN Indonesia.
Dengan potensi tersebut, Presiden Jokowi mendorongi kekayaan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) untuk dimanfaatkan sebagai strategi dan solusi mewujudkan Indonesia sebagai negara maju.
“Inilah kekuatan yang sering tidak kita sadari dan harus saya ingatkan terus, termasuk posisi kita di jalur perdagangan dunia. Kekuatan inilah yang harus kita ingat-ingat terus dalam rangka membangun sebuah strategi besar, bisnis negara, strategi besar ekonomi negara, agar kita bisa mencapai visi yang kita inginkan,” ujar Presiden Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News