Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can
JAKARTA. Indonesia dan Australia sepakat memfinalisasi kerjasama Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA). IA CEPA ini bertujuan meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, kerjasama IA CEPA ini akan bisa difinalisasi pada tahun 2012 mendatang. "Tahun depan kami harapkan kerjasama IA CEPA bisa terlaksana," katanya seusai menerima Menteri Luar Negeri Australia Kevin Rudd, Jumat (8/7).
IA CEPA akan melengkapi kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Australia dalam skema Asean New Zeland Free Trade Agreement yang saat ini telah terjalin. Menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Indonesia akan lebih banyak menyoroti aspek kerjasama ekonomi terutama dalam hal peningkatan kemampuan (capacity building) di beberapa sektor khususnya pertanian.
Indonesia juga berharap ada kerjasama untuk membantu peternak dalam mengelola rantai pasok sapi menjadi daging. Mari juga berharap kerjasama IA CEPA berharap bisa membuka pasar ekspor buah dan produk pertanian ke Australia.
Asal tahu saja, selama ini buah dan produk pertanian dari Indonesia belum bisa masuk ke Australia karena kebijakan karantina Australia sangat ketat. "Kami harus berusaha bagaimana caranya agar produk pertanian Indonesia bisa masuk ke sana. Sebab percuma kalau tarifnya nanti nol, tapi kami tidak bisa masuk," paparnya.
Dalam kesempatan yang sama Menteri Luar Negeri Australia Kevi Rudd mengungkapkan dalam 10 - 20 tahun ke depan perekonomian Indonesia akan berkembang pesat. Sehingga, dia bilang Australia dan Indonesia perlu memperkuat kerjasama ekonomi, perdagangan termasuk hubungan investasinya "Instrumen seperti IA CEPA dan Forum pertemuan tingkat menteri menjadi sangat penting," jelas Rudd.
Hatta menambahkan, selain memfinalisasi IA CEPA, Indonesia dan Australia pada sekitar Oktober mendatang (kuartal IV) tahun ini akan melakukan pertemuan tingkat menteri (Indonesia - Australia Minister Forum) yang akan diselenggarakan di Indonesia. Dalam pertemuan ini, Indonesia akan diwakili oleh 12 menteri dan Australia diwakili oleh tujuh menteri.
Dalam forum pertemuan menteri Australia dan Indonesia, lanjut Hatta, setidaknya ada 12 sektor penting yang akan dibahas. Antara lain, sektor perdagangan, investasi, industri, teknologi informasi, pangan dan pertanian, sektor hukum, kesehatan, pendidikan, transportasi, keamanan sosial, dan lingkungan hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News