CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

ESDM dukung Pertamina jaga kuota BBM bersubsidi


Senin, 25 Agustus 2014 / 21:11 WIB
ESDM dukung Pertamina jaga kuota BBM bersubsidi
ILUSTRASI. GERD merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh aliran isi dari lambung ke atas ke kerongkongan.


Reporter: Widyasari Ginting | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pertamina mengurangi suplai BBM bersubsidi di seluruh SPBU di Indonesia. Dengan pengurangan ini, diharapkan sampai dengan akhir tahun konsumsi BBM bersubsidi tidak melewati kuota yang sudah ditetapkan sebanyak 46 juta kilo liter.

Dalam program ini, Pertamina mengurangi suplai premium di masing-masing SPBU sebanyak 5%, sedangkan untuk solar dikurangi 10% - 15%. 

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susio Siswoutomo mendukung langkah penghematan yang dilakukan oleh Pertamina. Menurutnya apa yang dilakukan Pertamina bertujuan untuk menjamin kuota BBM bersubsidi tidak melebihi target yang sudah ditetapkan. 

Susilo menjelaskan, dari 46 juta kilo liter yang BBM bersubsidi, kini sisanya sangat terbatas. Sehingga perlu dilakukan upaya pengetatan. 

Memang sebelumnya sudah ada program - program seperti mengurangi penggunaan BBM bersubsidi di jalan tol. Lalu penjualan solar bersubsidi pada waktu - waktu tertentu, dan juga pengurangan kuota solar bersubsidi di daerah - daerah pertambangan.

Hanya saja kata Susilo, belum ada jaminan bahwa program - program tersebut dapat berhasil 100%. Sehingga perlu ada program lain yang bisa mendukung program sebelumnya. 

Meski memberikan dukungan secara penuh kepada Pertamina, Susilo bilang Kementerian ESDM juga mengingatkan bahwa tidak boleh terjadi kelangkaan BBM. Sehingga BBM non subsidi harus selalu ada.  "Ini yang kita kontrol," tegas Susilo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×