Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja membantah adanya kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram (kg) di sejumlah daerah sejak awal Februari.
"Di Binjai (Sumatera Utara) kemarin ada laporan kelangkaan kecil, ternyata tidak ada kelangkaan. Dari data di lapangan, ada yang menyembunyikan dulu karena dikira harga akan naik," kata Wirat usai acara kopi pagi di Jakarta, Rabu (25/2).
Wirat sendiri sebelumnya mengaku kaget dan bingung saat mendengar laporan sejumlah konsumen di wilayah Depok, Jawa Barat, kesulitan mendapatkan elpiji tiga kg. Pasalnya, pihaknya memantau sudah tidak ada lagi kelangkaan gas.
Ia menuturkan, tidak ada kenaikan harga elpiji kemasan 3 kg. Ia juga memastikan rantai distribusi elpiji bersubsidi itu tidak mengalami masalah.
Meski begitu, Wirat meminta masyarakat untuk menyampaikan jika terjadi kelangkaan elpiji. Agar satuan tugas respons cepat bisa langsung menjawab dan mengatasi keluhan masyarakat atas pelayanan minyak dan gas bumi.
"Saya sudah buat 'task force quick respond' untuk mengatasi kelangkaan elpiji dan BBM, yang terkait pelayanan masyarakat. Kalau ada, tolong saya di-SMS supaya dengan tim bisa jawab! Terutama supaya di lapangan ada aksi. Jangan sampai ibu-ibu enggak bisa masak, Ditjen Migas didemo ibu-ibu," ujarnya.
Sebelumnya, di hampir semua daerah di Sumatera, Jawa, hingga Kalimantan (Banjarmasin) diklaim mengalami kelangkaan elpiji. Akibatnya, gas 3 kg naik menjadi sekitar Rp 20.000-Rp 21.000 per tabung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News