kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Eropa beri 15 juta Euro untuk peningkatan ekspor


Selasa, 09 April 2013 / 20:35 WIB
ILUSTRASI. Aktivitas pertambangan PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC).


Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Uni Eropa menggelontorkan dana bantuan sebesar 15 Juta Euro dalam Trade Support Programme (TSP) II kepada Indonesia. Dana tersebut diberikan untuk meningkatkan potensi perdagangan dan ekspor Indonesia agar bisa memenuhi standar kesehatan konsumen, keselamatan, dan standar kualitas lingkungan di Eropa.

Kepala Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Brunei Darussalam, dan ASEAN  Julian Wilson mengatakan, kerjasama ini menunjukkan komitmen Uni Eropa untuk meningkatkan kerjasama perdagangan dengan Indonesia. "Uni Eropa berharap untuk meningkatkan daya saing ekspor Indonesia di pasar Uni Eropa dan nilai perdagangan meningkat di tahun-tahun mendatang," ujarnya di Jakarta, Selasa (9/4).

Program TPS II memiliki jangka waktu empat tahun, mulai 2011 sampai 2014. Fokus kerjasama adalah untuk meningkatkan kualitas infrastruktur ekspor dan nilai tambah produk Indonesia.

Dana sebesar 15 juta Euro tersebut akan diserahkan kepada beberapa lembaga pemerintah seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Badan Standardisasi Nasional (BSN), dan Badan Akreditasi Nasional (BAN).

Julian mengatakan, dana bantuan dari Uni Eropa akan digunakan untuk membiayai empat jenis proyek. Pertama, peningkatan kepastian produk makanan yang aman ketika diekspor. Kedua, program untuk menekan angka penangkapan ikan ilegal. Ketiga, kepastian keamanan produk untuk ekspor produk hasil kelautan. Keempat, pengembangan sistem manajemen informasi untuk setiap eksportir terkait pengetahuan regulasi dan standar teknis di Uni Eropa.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, pemerintah optimistis adanya kerjasama dengan Uni Eropa ini akan bisa  meningkatkan nilai tambah produk nasional. "Indonesia memastikan akan meningkatkan pangsa pasar untuk produk bahan baku dan industri bernilai tambah," ujarnya.

Kerjasama ini juga untuk memfasilitasi kesadaran konsumen di Eropa terhadap produk berkualitas tinggi dan ramah terhadap lingkungan khususnya untuk produk yang berasal dari Indonesia. Gita mengatakan, nilai perdagangan antara Indonesia dengan Uni Eropa telah mencapai US$ 32 miliar, serta surplus perdagangan mencapai US$ 4 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×