kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Erick Thohir ingin Indonesia miliki kekuatan rantai pasok global


Jumat, 29 Mei 2020 / 23:49 WIB
Erick Thohir ingin Indonesia miliki kekuatan rantai pasok global
ILUSTRASI. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat meninjau pencegahan virus Corona (Covid-19) di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (12/3/2020). melalui kegiatan pembersihan untuk mencegah penyebaran virus covid-19 yakni dengan melakukan penyemp


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi virus corona (Covid-19) saat ini selain sisi negatif dengan merosotnya lini sektor usaha, namun tetap ada potensi di dalamnya. Indonesia diharapkan mampu membaca peluang dari pandemi untuk dapat berdikari.

Menteri BUMN Erick Thohir menyinggung pentingnya Indonesia membangun kemampuan agar dapat memiliki kekuatan dalam rantai pasok global.

Di tengah pandemi saat ini, Erick Thohir menuturkan semua negara kini merasakan krisis kesehatan, tak ada yang terkecuali. Oleh karenanya dengan adanya pandemi ini perlu ada roadmap dari sektor industri kesehatan, dimana tak bisa terus-terusan Indonesia hanya jadi market saja.

Baca Juga: Erick Thohir: BUMN siap jalankan new normal

"Kita tahu banyak peluang, seperti negara yang akan alokasi pabrik atau manufacturing seperti statemen pemerintah Jepang dan Amerika Serikat. Presiden arahkan kepada saya, Menteri Luar Negeri, Menko, dan kepala BKPM untuk mulai lebih agresif bawa mereka ke Indonesia," jelas Erick dalam Diskudi Virtual pada Jumat (29/5).

Ia juga menyinggung mengenai realitas saat ini yaitu era prinsip protektisme atau melindungi kepentingan dalam negerinya. Di mana sebelumnya gaung akan pasar bebas cukup tinggi sebelum adanya pandemi Covid-19.

Dengan adanya realitas era protektisme di saat pandemi ini jadi peluang Indonesia bangun supply chain yang sehat dan berdikari. Meski ungkapkan perlu bangun kekuatan rantai pasok berdikari, namun Erick sebut tak lantas buat Indonesia jadi anti impor.

Ia menambahkan masih ada beberapa bahan yang memang hanya bisa diperoleh dengan impor, seperti dicontohkan yaitu garam industri.

Baca Juga: Erick Thohir siapkan biaya pengobatan staf BUMN yang terkena Covid-19

"Karena memang kadang-kadang ada beberapa bahan baku yang harus impor seperti garam industri, karena kita memang nggak bisa produksi. Tapi kalau gula impor terus salah lah, ini yang harus kita lakukan, apakah alat kesehatan impor terus, ya salah lah. Hal-hal ini tentu kita harus bangun supply chain ditengah era geopolitik dan pandemi ini," jelasnya.

Erick menambahkan banyak ekonom yang nilai Indonesia berpotensi jadi salah satu negara maju dan besar, di mana memiliki market dan Sumber Daya Alam (SDA) yang kuat. Namun kelemahan dari Indonesia ialah transformasi teknologi dan mahalnya biaya logistik.

"Nah dua hal itu yang harus kita perbaiki, khususnya teknologi, kita harus jadi salah satu negara yang siap beradaptasi dengan perubahan teknologi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×