CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.886   -71,00   -0,45%
  • IDX 7.267   -41,45   -0,57%
  • KOMPAS100 1.111   -6,35   -0,57%
  • LQ45 882   -4,00   -0,45%
  • ISSI 220   -1,22   -0,55%
  • IDX30 452   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 544   -2,64   -0,48%
  • IDX80 127   -0,80   -0,63%
  • IDXV30 136   -1,09   -0,79%
  • IDXQ30 150   -0,84   -0,56%

Era Jokowi, menteri pendidikan diharap hapus Unas


Selasa, 09 September 2014 / 20:42 WIB
Era Jokowi, menteri pendidikan diharap hapus Unas
ILUSTRASI. Catat Jadwal Imsakiyah Denpasar Selama Ramadhan 2023


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), yang juga praktisi pendidikan, Retno Listiyarti berharap, Menteri Pendidikan di era Joko Widodo-Jusuf menghapus ujian nasional (Unas) sebagai penentu kelulusan siswa. Ia berpendapat, pelaksanaan ujian nasional tidak membawa kebaikan untuk peserta didik.

"Ujian nasional selama ini justru menimbulkan kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif di kalangan siswa dan guru," kata Retno, dalam diskusi publik 'Kabinet Trisakti', di FX Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2014) siang.

Retno menilai, karena ujian nasional, siswa dan guru justru berlomba-lomba melakukan kecurangan. Salah satunya dengan jual beli soal dan kunci jawaban ujian nasional.

"Apakah ujian nasional menggambarkan yang sesungguhnya?" kata Kepala Sekolah SMA Negeri 76, Cakung, Jakarta Timur, itu.

Selain itu, lanjut Retno, ujian nasional juga tidak sejalan dengan visi Revolusi Mental yang diusung Jokowi. Ujian nasional hanya mengukur prestasi peserta didik melalui nilai, bukan perilaku dan sikap. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×