kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Empat calon berebut dua posisi Deputi Gubernur BI


Selasa, 06 Desember 2011 / 07:25 WIB
Empat calon berebut dua posisi Deputi Gubernur BI
ILUSTRASI. Subsidi Listrik Covid: Anak memasukkan nomor token listrik stimulus subsidi listrik di Bogor, Senin (28/12). KONTAN/Baihaki/28/12/2020


Reporter: Muhammad Yazid, Astri Kharina Bangun | Editor: Edy Can

JAKARTA. Komisi XI DPR mulai menggelar uji kelayakan dan kepatutan para calon deputi Gubernur Bank Indonesia (BI). Dua jabatan Deputi Gubernur BI tengah diperebutkan, yakni Deputi Gubernur BI bidang Sistem Pembayaran dan Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), serta Deputi Gubernur BI bidang Pengaturan dan Penelitian Perbankan.

Kemarin (5/12), Komisi XI DPR mulai menggelar fit and proper test dua kandidat Deputi Gubernur BI bidang Sistem Pembayaran dan Pengawasan BPR, yakni Perry Warjiyo, Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter; serta Ronald Waas yang kini menjabat Direktur Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran BI. Jabatan ini sebelumnya ditempati mendiang Budi Rochadi.

Hari ini (6/12), Komisi XI DPR giliran memulai proses fit and proper test dua kandidat Deputi Gubernur BI bidang Pengaturan dan Penelitian Perbankan yang kini dijabat Muliaman Hadad, dan habis masa jabatannya bulan ini. Muliaman tercatat jadi salah satu kandidat dan berniat memperpanjang masa jabatannya untuk kedua kalinya. Dia harus bersaing dengan Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi.

Sejauh ini, kans Ronald dan Perry boleh dibilang masih imbang. Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, bilang, BI perlu pemimpin yang berani mengeluarkan kebijakan tegas soal permodalan asing. "Ronald berjanji berani mengeluarkan pendapat berbeda di rapat BI bila kebijakan yang dikeluarkan cenderung menguntungkan pihak asing," katanya, Senin (5/12).

Menurutnya, BI ke depan harus berani mengeluarkan kebijakan yang melindungi perbankan nasional. Caranya, dengan melakukan pembatasan modal asing di perbankan. "Itu jadi catatan kami, kalau dia tidak mampu harus berani mundur," tandas Maruarar.

Alasan itu pula yang menjadi pertimbangan Sabar Subagyo, anggota Komisi XI DPR asal Fraksi Partai Gerindra menjatuhkan pilihan ke Ronald. Cuma Sabar bilang, ini memang masih belum menjadi keputusan resmi fraksinya. "Saya akan memperjuangkan agar fraksi kami mendukungnya," kata dia.

Achsanul Qosasi, Wakil Ketua Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Demokrat menilai, Ronald dan Perry sama-sama unggul. Namun Achsanul lebih condong menjatuhkan pilihan ke Perry. Sebab, Perry lebih berpengalaman di kebijakan moneter.

Wakil Ketua Komisi XI asal Fraksi Partai Golkar, Harry Azhar Aziz menegaskan kriteria yang wajib dipenuhi Deputi Gubernur BI adalah mampu mendukung peralihan fungsi pengawasan dari bank sentral ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mulai efektif beroperasi awal 2013 nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×