Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat hingga saat ini telah menetapkan lima Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau (APHT) yang tersebar di sejumlah daerah sentra industri rokok.
Kelima APHT tersebut masing-masing berlokasi di Soppeng, Kudus, Lombok Timur, Sumenep, dan Kebumen.
Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto melaporkan, APHT Soppeng menaungi empat pengusaha pabrik hasil tembakau.
Sementara itu, APHT Kudus sebanyak 16 pengusaha pabrik, APHT Lombok Timur empat pengusaha pabrik, APHT Sumenep 11 pengusaha pabrik, serta APHT Kebumen dengan empat pengusaha pabrik.
Dari total lima APHT yang telah ditetapkan, empat di antaranya telah beroperasi secara aktif, yakni APHT Soppeng, Kudus, Lombok Timur, dan Sumenep.
Baca Juga: Industri Tembakau Terhimpit 400 Aturan, Pelaku Usaha Butuh Kepastian
"Sementara itu, APHT Kebumen hingga saat ini belum beroperasi dan masih berada dalam tahap proses penetapan tarif atau merek," ujar Nirwala di Jakarta, Selasa (30/12/2025).
Nirwala menyampaikan bahwa keberadaan APHT memberikan kontribusi positif terhadap penerimaan negara dari sektor cukai.
Secara umum, penerimaan cukai yang berasal dari APHT menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun.
Baca Juga: Desakan Roadmap Tembakau Menguat, Industri Dinilai Butuh Kepastian Arah Kebijakan
Berdasarkan data per 30 Desember 2025, kontribusi penerimaan cukai APHT tercatat sebesar Rp 14,87 miliar pada 2020.
Angka tersebut sempat menurun menjadi Rp 11,36 miliar pada 2021, namun kembali meningkat menjadi Rp 13,62 miliar pada 2022.
Tren kenaikan berlanjut pada 2023 dengan penerimaan mencapai Rp 23,12 miliar, meningkat lagi menjadi Rp 29,49 miliar pada 2024, dan mencapai Rp 30,04 miliar pada 2025.
Baca Juga: Marak PHK, Pekerja dan Petani Tembakau Butuh Regulasi yang Adil
Selanjutnya: Bea Cukai Perkuat Pengawasan Ekspor Jelang Penerapan Bea Keluar Emas
Menarik Dibaca: Simak Rahasia Renovasi Dapur agar Tidak Menyesal, Ini Pengalaman Ahli Interior
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













