CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Elektabilitas Jokowi akan turun?


Sabtu, 10 Mei 2014 / 09:43 WIB
Elektabilitas Jokowi akan turun?
ILUSTRASI. Beda Nasib, Ini Harga Saham BBCA dan GOTO pada Perdagangan Jumat (16/12).KONTAN/Fransiskus Simbolon


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

BANDUNG. Sampai saat ini sosok bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, dianggap sebagai lawan tangguh yang akan mengadang laju bakal calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Kubu Prabowo mengaku tak khawatir karena mereka memperkirakan dukungan untuk Jokowi akan turun.

"Saya kira elektabilitas Jokowi akan turun, nanti tunggu saja, lihat saja nanti," kata Koordinator Relawan Kemenangan (Rekan) Prabowo Subianto-Hatta Radjasa, Muhammad Ramdan Abdul Wahid, saat mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Prabowo-Hatta di Cafe D'Luga, Jalan Cisangkuy, Bandung, Jawa Barat, Jumat, (9/5).

Menurut Ramdhan, selama ini elektabilitas Jokowi naik karena terus digembar-gemborkan di media massa, bukan karena prestasinya. Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta, kata dia, masih gagal memperbaiki kondisi ibu kota. "Urusan banjir, kemacetan, bus berkarat, belum bisa ditangani. (Elektabilitas) dia (Jokowi) naik karena pencitraan saja," jelasnya.

Dalam acara yang sama, anggota Rekan Prabowo-Hatta, Maushul Kamil, mengimbau bangsa Indonesia untuk menolak dipimpin oleh orang yang elektabilitasnya naik dengan pencitraan media massa.

"Bangsa indonesia jangan mau dibodohi oleh pencitraan yang selama ini dilakukan oleh politisi kacangan. Politisi yang melakukan aksi demi mendapat pujian, tapi tidak menyelesaikan permasalahan yang ada," kata Maushul. Dia pun tidak yakin Indonesia bakal dipimpin Jokowi seusai Pemilu 2014.

"Bagaimana mengurus negara dan bangsa yang lebih luas, urusan macet Jakarta dan banjir Jakarta saja masih belum tertangani. Kalau sudah ada buktinya, baru kami percaya (Jokowi). Jakarta tetap saja macet, Jakarta tetap saja banjir," kecam Maushul.

Anggota lain Rekan Prabowo-Hatta, Arham Khairudin, menambahkan bahwa Jokowi cenderung blusukan saja. "Sosok presiden itu bukan hanya blusukan. Kalau blusukan saja, permasalahan Indonesia tidak akan beres sampai kapan pun," kata dia.

Hudaya Cahyono Putra yang juga anggota Rekan Prabowo-Hatta, mengatakan Indonesia butuh sosok presiden yang benar-benar tegas serta mampu membereskan masalah negeri dan mengontrol pemerintahan. Karakter-karakter ini, ujar dia, ada pada pasangan yang mereka dukung, Prabowo dan Hatta.

"Kami mendukung Prabowo - Hatta, karena Prabowo berlatar belakang militer yang tegas dan penuh wibawa. Adapun Hatta adalah sosok religius dan ahli strategi," kata Hudaya. "Kami yakin pasangan ini akan mampu membereskan permasalahan di negeri ini." (Rio Kuswandi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×