Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Kasus hukum dugaan tindak pidana korupsi Wisma Atlet, Jakabaring, Palembang, yang menyeret mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, diduga merupakan penyebab turunnya tingkat elektabilitas Partai Demokrat. Pasalnya, berkat terungkapnya kasus ini dan kicauan terdakwa M. Nazaruddin, banyak petinggi Partai Demokrat lainnya yang turut terseret termasuk Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Menurut Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman, pandangan tersebut lantas mempengaruhi elektabilitas Partai Demokrat dan menjadi dasar perhitungan di berbagai lembaga survei. Karena itu, lanjut Hayono, untuk memulihkan peringkat Partai Demokrat yang kian terpuruk itu, perlu digelar rapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) secepatnya.
"Rapat untuk membahas masalah elektabilitas ini, karena merupakan masalah penting. Karena sebagai pengurus semestinya bertanggung jawab terkait elektabilitas. Jadi bukan faktor Anas Urbaningrum yang mengakibatkan elektabilitas turun," tutur Hayono di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/6).
Hayono menyebut pengurus pusat Partai Demokrat harus secepatnya menggelar rapat, mengingat situasi tingkat elektabilitas yang rendah merupakan situasi yang kritis. Tingkat elektabilitas PD menurun menjadi sekitar 10 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Itu berdasarkan beberapa lembaga survei.
Menurut Hayono, tingkat elektabilitas kali ini adalah yang paling buruk dari sejarah kepartaian di Indonesia. "Saya sudah berada di Partai Demokrat sejak tahun 2003 dan ini merupakan kondisi yang terburuk yang dihadapi oleh partai dalam konteks menurunnya elektabilitas," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News