Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indonesia merupakan salah satu penghasil minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terbesar di dunia. Karena itu, hingga kini, pemerintah masih mengandalkan CPO sebagai komoditas utama eskpor selain produk lain. Kini Indonesia berusaha memasuki pasar Eropa lewat Belanda dan diharapkan ekspor CPO bisa meningkat dua kali lipat tahun depan.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, salah satu agenda penting yang dibicarakan adalah meningkatkan eskpor minyak sawit Indonesia ke Belanda dan menjadikannya sebagai pintu masuk eskpor CPO Indonesia ke pasar Eropa.
"Ekspor sawit kita sebenarnya terus meningkat. Dimana pada tahun 2012 itu, nilai ekspor meningkat menjadi US$ 5 miliar. Itu cukup bagus di Eropa," tutur Hatta di Istana Merdeka, Rabu (20/11).
Menurut Hatta, Belanda menjadi salah satu negara strategis untuk ekspor CPO. Pasalnya, Negeri Kincir Angin tersebut punya potensi besar dalam meningkatkan ekspor CPO Indonesia. Sebab pelabuhan Amsterdam yang ada di Belanda selama ini, memiliki hubungan atau koneksi yang besar untuk masuk ke pasar Eropa.
Jadi, pemerintah menilai penting bila berhasil memasukkan produk ekspor CPO ke pasar Eropa melalui Belanda. Selain itu, Belanda juga punya kepentingan sebab ekspor CPO Indonesia merupakan terbesar yang melalui Routerdam.
Kendati mengincar pasar Eropa, namun Hatta menegaskan bahwa Indonesia tetap optimistis ekspor CPO ke China dan India tidak akan berkurang. Kedua egara tersebut merupakan pasar terbesar ekspor CPO Indonesia di dunia, setelah itu baru Eropa.
Menurut Hatta, pemerintah tidak terlalu cemas dengan adanya ancaman perlambatan ekonomi India akan berdampak pada menurunnya ekspor CPO. Sebab, CPO merupakan kebutuhan pokok masyarakat India yang tidak mungkin dikurangi meskipun mengalami perlambatan ekonomi.
Selain itu, saat ini pemerintah juga mengincar pasar Pakistan untuk ekspor CPO. Selama ini, Pakistan lebih banyak menggunakan CPO dari Malaysia. Tapi Indonesia berusaha masuk ke Pakistan dan Banglades yang jumlah penduduknya di atas 100 juta jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News