Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia pada bulan Juli kembali surplus. Hal ini terjadi setelah ekspor Indonesia pada bulan Juli meningkat 14,3% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi US$ 13,7 miliar. Di sisi lain, impor justru turun 2,7% dibanding Juni 2020.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menilai, kenaikan ekspor dan penurunan impor ini disebabkan pelaku ekonomi lebih mengoptimalkan ketersediaan produk dalam negeri.
"Kami mulai melihat penguatan rantai nilai domestik di mana para pelaku ekonomi lebih mengoptimalkan ketersediaan produk-produk di dalam negeri. Momentum penguatan rantai nilai domestik ini harus dipertahankan sebagai motor pendorong pertumbuhan ekonomi nasional," kaya Agus dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Minggu (23/8).
Baca Juga: Mendag Agus Suparmanto sampaikan langkah strategis dalam Rakor Bidang Perekonomian
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, surplus perdagangan bulan Juli 2020 capai US$ 3,3 miliar. Jumlah ini lebih tinggi ketimbang surplus neraca dagang bulan Juni 2020 yang sebesar US$ 1,2 miliar.
Menurut Agus, adanya peningkatan neraca perdagangan ini didorong oleh perbaikan neraca perdagangan nonmigas dengan mitra dagang utama seperti Amerika Serikat, Jepang, serta Singapura.
"Bahkan neraca nonmigas Indonesia dengan Singapura pada Juli 2020 kembali surplus, setelah pada bulan sebelumnya mengalami defisit," terang Agus.