kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.316   -61,00   -0,37%
  • IDX 7.193   25,99   0,36%
  • KOMPAS100 1.048   2,85   0,27%
  • LQ45 816   0,90   0,11%
  • ISSI 225   0,98   0,44%
  • IDX30 426   0,00   0,00%
  • IDXHIDIV20 505   -0,22   -0,04%
  • IDX80 118   0,12   0,11%
  • IDXV30 120   0,38   0,32%
  • IDXQ30 139   -0,04   -0,03%

Ekosistem Baterai Listrik Jadi Salah Satu Topik yang Dibahas di KTT ASEAN


Selasa, 05 September 2023 / 12:45 WIB
Ekosistem Baterai Listrik Jadi Salah Satu Topik yang Dibahas di KTT ASEAN
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang akan berlangsung hingga 7 September 2023 di Jakarta Convention Center. 

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan, dalam KTT ke-43 ASEAN yang diketuai Indoensia tahun ini, salah satunya juga membahas mengenai ekosistem produksi baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Menurutnya pembahasan EV tersebut akan meluas mulai hulu hingga hilir di kawasan ASEAN.

“Ini memang kita sedang bicarakan dengan di Kementerian Luar Negeri formatnya seperti apa, apakah itu mulai dari hilir sampai ke hulu, apakah di hulunya karena ini berkaitan di hulu juga akan berkaitan dengan sistem charnging batrai yang seperti apa,” ujarnya kepada awak media di Media Center KTT ASEAN, JCC, Senayan, Selasa (5/9).

Baca Juga: Ini Tiga Poin yang Disampaikan Dalam Keketuaan Indonesia di KTT ASEAN

Menurut Moeldoko pembahasan industri baterai listrik ini nantinya akan  lebih kepada kesiapan fasilitas charging-nya.

“Kalau ada pergeseran kendaraan dari Malaysia melalui darat ke Indonesia menggunakan mobil listrik bagaimana itu. Nah itu seperti itu kesepakatan-kesepakatan itu akan disampaikan. Jangan sampai nanti kita pergi ke Malaysia menggunakan mobil listrik karena tidak ada kesesuaian charging nggak bisa,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, negara-negara di ASEAN akan berkembang sebagai industri baterai kendaraan listrik, dengan syarat investasi pada pembangunan pabriknya bisa berjalan dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×