kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,81   3,17   0.34%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi melambat, optimisme konsumen menurun di bulan Juli 2019


Rabu, 07 Agustus 2019 / 07:17 WIB
Ekonomi melambat, optimisme konsumen menurun di bulan Juli 2019


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Optimisme konsumen pada Juli 2019 masih dalam level tinggi yakni di atas 100. Tetapi turun dibandingkan dengan bulan Juni 2019. Optimisme menurun lantaran kondisi ekonomi ke depan diperkirakan melemah.

Hasil Survei Konsumen oleh Bank Indonesia (BI) menyatakan Indeks Keyaninan Konsumen (IKK) Juli 2019 sebesar 124,8. Angka ini turun 1,6 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya di level 126,4.

Berdasarkan komposisinya, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) masih dalam tren melemah di level 111,2 pada Juli 2019, sedangkan bulan sebelumnya 114,7. Sementara Indeks Ekspansi Ekonomi (IEK) naik tipis dari 138,1 pada Juni 2019 menjadi 138,4 di bulan Juli.

Baca Juga: BI indikasikan tekanan pada kenaikan harga 6 bulan lagi, begini respons ekonom

Ekonom Pemeringkat Efek Indinesia (Pefindo) Fikri C. Permana mengatakan secara siklus di kuartal III, konsumsi masyarakat akan turun. Alasannya sudah tidak ada lagi tambahan gaji pegawai negeri sipil (PNS) dan tunjangan hari raya (THR), maupun pencairan dana subsidi langsung.

Kata Fikri, dalam tiga bulan mendatang konsumsi atas kebutuhan sekunder dan tersier masyarakat akan melemah, misalnya konsumsi baju, kendaraan bermotor, dan rumah.

Dia menambahkan dari sisi keuangan ada tekanan cukup besar karena harga komoditas unggulan Indonesia dalam tren pelemahan harga serta produksi yang turun seperti minyak sawit, batubara, dan kayu.

“Harga komoditas turun pendapatan akan turun, sehingga berlanjut kepada konsumsi. Saya menilai setidaknya akan berdampak terhadap 30 juta penduduk di Indonesia,” kata Fikri kepada Kontan.co.id, Selasa (6/8).

Baca Juga: Devaluasi Yuan Picu Perang Kurs, Siapa yang Untung dan yang Rugi? premium

Tanda-tanda tersebut sudah terasa dari laju pertumbuhan ekonomi Sumatera pada kuartal II-2019 yang melambat secara year on year (yoy). Terlebih Sumatra merupakan daerah ladang komoditas serta daerah kedua dengan populasi terbanyak di Indonesia.

Namun, secara keseluruhan penurunan yang terjadi tidak begitu mengkhawatirkan karena konsumsi masih ditopang oleh Jawa sebagai konsumen terbesar. “Optimisme karena Jawa tidak berpengaruh terhadao harga komoditas, konsumsinya kemungkinan tidak berkurang,” kata Fikri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Strategi Penagihan Kredit / Piutang Macet secara Dini & Terintegrasi serta Aman dari Jerat Hukum

[X]
×