kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi loyo, uang beredar cuma tumbuh 8,06%


Kamis, 04 Juni 2020 / 09:35 WIB
Ekonomi loyo, uang beredar cuma tumbuh 8,06%


Reporter: Bidara Pink | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuiditas perekonomian atau uang  beredar dalam arti luas (M2) tumbuh melambat pada April 2020. Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi M2 April 2020 sebesar Rp 6.238,3 triliun tumbuh 8,06%  yoy, lebih rendah ketimbang pertumbuhan bulan sebelumnya yakni 12,1% yoy. 

"Perlambatan tersebut disebabkan perlambatan seluruh komponennya, baik uang kuasi, uang beredar dalam arti sempit (M1), maupun surat berharga selain saham," tulis Bank Indonesia dalam laporan Uang beredar dan Faktor yang Memengaruhi April 2020, Rabu (3/6).

Baca Juga: Ekonomi melemah , pertumbuhan uang beredar melambat

Uang kuasi yang memiliki pangsa terhadap M2 sebesar 74,3% tercatat Rp 4.637,3 triliun, atau mengalami perlambatan pertumbuhan dari 10,8% yoy pada Maret 2020 menjadi 8,5% yoy seiring dengan perlambatan simpanan berjangka, tabungan, maupun giro valuta asing (valas). 

Baca Juga: BI catat likuiditas perekonomian melambat pada April 2020

Hal serupa juga terjadi pada pertumbuhan surat berharga selain saham yang melambat, yaitu dari 44,6% yoy pada Maret 2020 menjadi 20,6% yoy. Perlambatan ini didorong oleh peningkatan surat berharga rupiah bank milik perusahaan korporasi finansial. 

Sementara itu, M1 juga tercatat melambat, yaitu dari 15,4% yoy pada Maret 2020 menjadi 8,4% yoy di April. M1 melambat karena ada perlambatan pertumbuhan giro rupiah dari 22,0% yoy pada bulan sebelumnya jadi 9,4% yoy.

Pertumbuhan dana float (saldo) uang elektronik yang diterbitkan bank juga kembali mengalami penurunan. Dari semula kontraksi 10,0% yoy menjadi kontraksi 14,8% yoy. Sedangkan uang elektronik tercatat Rp 2,2 triliun dengan pangsa 0,14% terhadap M1. 

Sebaliknya, posisi uang kartal di masyarakat (di luar perbankan dan BI) pada April 2020 tercatat Rp 634,1 triliun atau tumbuh 7,0% yoy. Pertumbuhan ini meningkat bila dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 5,9% yoy karena memasuki Ramadan.

Ekonom BCA David Sumual melihat, perlambatan M2 sejalan dengan kondisi perekonomian domestik yang melambat saat memasuki kuartal II-2020. Ini juga sebagai lanjutan perlambatan perekonomian dari kuartal pertama 2020. 

"Kelihatan juga optimisme konsumen untuk belanja dan investasi menurun, permintaan kredit turun. Ditambah investasi asing serta ekspor juga merosot di April 2020," kata David ke KONTAN (3/6). 

David pun melihat kondisi likuiditas perekonomian berpotensi masih stagnan bahkan cenderung melambat. Ini juga seiring dengan perlambatan ekonomi yang semakin ketara akibat Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×