kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.534   51,00   0,31%
  • IDX 6.402   131,22   2,09%
  • KOMPAS100 930   22,82   2,52%
  • LQ45 723   18,95   2,69%
  • ISSI 199   2,61   1,32%
  • IDX30 375   10,01   2,75%
  • IDXHIDIV20 454   8,93   2,01%
  • IDX80 105   2,43   2,36%
  • IDXV30 109   0,96   0,89%
  • IDXQ30 123   3,06   2,54%

Ekonom Ungkap Ini yang Terjadi Jika Danantara Masuk ke Stritex dan GNI


Minggu, 02 Maret 2025 / 14:02 WIB
Ekonom Ungkap Ini yang Terjadi Jika Danantara Masuk ke Stritex dan GNI
ILUSTRASI. Gedung kantor Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara di kawasan Cikini, Jakarta (24/2/2025). Foto KONTAN/Adrianus Octaviano


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin mengatakan bahwa jika Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) masuk ke PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) bakal menghancurkan reputasi badan tersebut.

Wijayanto menjelaskan, pemerintah harus adil terhadap semua perusahaan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Menurutnya, bila pemerintah membantu Sritex sebaiknya pabrik-pabrik lain juga turut dibantu.

“Jika Danantara masuk Sritex dan GNI, reputasi langsung hancur seketika, Danantara layu sebelum sempat berkambang. Langkah ini mengkonfirmasi bahwa Danantara lahir untuk melayani kepentingan kelompok tertentu. Tidak akan ada investor asing yang masuk,” ujarnya kepada KONTAN, Minggu (2/3).

Baca Juga: Danantara Disebut Jadi Sentimen Negatif IHSG, Ini Kata Erick Thohir

Wijayanto mengungkapkan, hadirnya Danantara pada pekan lalu telah membuat saham bank BUMN jatuh, IHSG terjungkal dan rupiah kian terpuruk.

Menurutnya, modal Danantara sebetulnya sangat minim, di mana aset yang digaungkan mencapai Rp 14.000 triliun tersebut mayoritas tidak bisa dimobilisasi sebab berbentuk dana pihak ketiga, fixed aset, tagihan dan modal kerja.

“Dana yang dikatakan akan masuk Rp 340 triliun per tahun juga too good to be true, kalau pun terwujud sumbernya adalah utang SBN, karena APBN kita defisit dan tahun 2025 perlu terbitkan surat utang baru hingga Rp 600 triliun-Rp 700 triliun,” ungkapnya.

Baca Juga: Danantara Bakal Kelola Seluruh Aset BUMN, Mulai Kapan ?

Lebih lanjut, Wijayanto menambahkan, sebaiknya Danantara realistis dan konkrit, hindari narasi besar yang dalam waktu dekat akan terbukti salah yang akan menjatuhkan kredibilitas Danantara.

“Tanpa kredibilitas, tidak akan ada trust, dan Sovereign Wealth Fund (SWF) sejatinya adalah bisnis trust,” pungkasnya.

Selanjutnya: Jadwal Buka Puasa 2 Maret 2025 untuk Wilayah Jogja dan Sekitarnya

Menarik Dibaca: Jadwal Buka Puasa 2 Maret 2025 untuk Wilayah Jogja dan Sekitarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×