kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom UI : Depresiasi rupiah tak pengaruhi inflasi 2018


Minggu, 11 November 2018 / 13:20 WIB
Ekonom UI : Depresiasi rupiah tak pengaruhi inflasi 2018
ILUSTRASI. Uang rupiah


Reporter: Martyasari Rizky | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro menilai depresiasi rupiah tidak mempengaruhi inflasi tahun 2018. Hal ini dikarenakan ekspektasi inflasi dari masyarakat mengalami penurunan, sehingga ekspektasi tersebut tidak terealisasikan.

"Inflasi Oktober kecil, inflasi November saya proyeksikan juga kecil. Kalau dilhat dari komposisinya, kemarin ada depresiasi rupiah, tetapi itu sama sekali tidak mempengaruhi inflasi," kata Ari Kuncoro kepada Kontan.co.id, Minggu (11/11).

Hal ini sedikit berbeda dengan tingkah laku masyarakat pada tahun 2017. Artinya, ada pergeseran dari tingkah laku konsumen Indonesia. Pada tahun 2017 masih adanya tekanan untuk menaikkan harga pangan, sehingga untuk ekspektasi kenaikan pangan tahun 2017 terealisasikan.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Oktober 2018 sebesar 0,28% secara bulanan. Inflasi tahun kalender Januari hingga Oktober 2018 sebesar 2,22%. Melihat hal tersebut, Ari memprediksikan untuk inflasi November akan berada di kisaran 0,2%-0,25% (bulanan).

Sementara itu, ia juga memproyeksikan untuk inflasi keseluruhan tahun 2018 mungkin akan lebih kecil dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu akan berada di kisaran angka 3,12% sampai dengan 3,2% (tahunan).

"Ini saya lihat dari perubahan pola konsumsi masyarakat. Jadi, memang pengusaha industri makanan mau tidak mau mereka tidak bisa menjual sesuai dengan biaya produksi karena impor," tambahnya.

Ari menambahkan, jika seandainya pengusaha ingin mengakali biaya produksi, mungkin bisa dengan cara merubah ukuran kemasannya menjadi lebih kecil atau bisa diecer. Hal ini dikarenakan ada kekhawatiran adanya persaingan, sehingga mereka tidak bisa menaikkan harga jual.

Di sisi lain, dengan kembali menguatnya rupiah pada November ini, hal itu tentu akan membantu pengusaha untuk tidak menaikkan harga jual jadi lebih tinggi. Serta, walaupun inflasi masih terkendali pemerintah juga diharapkan tetap concern mempertahankan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan harga BBM. Sehingga, inflasi akan tetap terjaga di bawah 3,5% untuk tahun 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×