Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. Kendati tingkat pengangguran terbuka menurun, namun struktur ketenagakerjaan di Indonesia belum mengalami perbaikan signifikan.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Erani Yustika memaparkan tingkat pengangguran terbuka per Agustus 2011 turun menjadi 6,56% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 7,14%.
"Namun, sebetulnya dari jumlah orang yang bekerja di Indonesia, sekitar 62% merupakan pekerja di sektor informal," ujar Erani dalam Seminar Efektivitas Fiskal, Percepatan dan Infrastruktur dan Intermediasi Perbankan, Selasa (19/6).
Ia melanjutkan, dibandingkan negara-negara tetangga persentase pekerja informal Indonesia masih yang paling besar. Malaysia, Thailand, dan China masing-masing 31%, 55%, dan 51%.
"Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan keberadaan pekerja informal karena di kelompok inilah kantong-kantong kemiskinan umumnya berada. Infrastruktur seharusnya juga dibangun untuk menyokong sektor ini, bukan hanya menyantuni sektor yang mapan," kata Erani.
Selain masih besarnya jumlah pekerja informal kondisi ketenagakerjaan Indonesia juga menghadapi persoalan mendasar, yakni rendahnya tingkat upah minimum bagi pekerja formal.
Perlu diketahui, upah minimum di Indonesia berkisar US$99 - US$170. Jauh tertinggal daripada upah minimum di Malaysia sebesar US$157- US$497 dan Thailand sebesar US$146 - US$198.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News