Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Sedangkan dari sisi pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri tetap mempertahankan perkiraannya di level 5,17% yoy, baik sebelum ada invasi Rusia maupun setelahnya.
Sebenarnya, ada kekhawatiran perekonomian Indonesia merosot setelah ada gonjang-ganjing ini. Namun, melihat kondisi pertumbuhan ekonomi semester I-2022 yang berhasil mencapai 5,23% yoy, Bank Mandiri masih optimistis pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun ini mampu mencapai 5,17% yoy.
Belum lagi kondisi perekonomian saat memasuki semester II-2022 masih menunjukkan kondisi yang menggembirakan.
Baca Juga: Ancaman Resesi Global 2023, Begini Tanggapan Bos OJK Mahendra Siregar
Berbagai indikator dini seperti indeks keyakinan konsumen, indeks penjualan ritel, PMI Manufaktur, dan mobilitas masyarakat masih menunjukkan tren positif. Ini makin mendorong keyakinan lembaga tersebut.
Namun, pada tahun 2023, Dian memperkirakan ada perlambatan pertumbuhan ekonomi. Menurut perkiraannya, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan akan sekitar 5,04% yoy, atau lebih rendah dari perkiraan tahun ini.
“Jadi sebenarnya, pemulihan ekonomi Indonesia masih dalam tahap berlanjut meski ada invasi ini. Walaupun, akan tersendat sedikit akibat penyesuaian harga BBM, kenaikan inflasi, dan suku bunga acuan,” tandas Dian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News