Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Samuel Sekuritas memprediksi Bank Indonesia (BI) masih akan mempertahankan suku bunga acuan setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI mendatang. Hal ini disebabkan oleh volatilitas di pasar keuangan yang masih cukup tinggi karena devaluasi Yuan.
"Selain itu, ada juga faktor kekhawatiran investor global terhadap prospek ekonomi Amerika Serikat pada tahun mendatang," kata Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail pada Kontan.co.id pada Selasa (20/8).
Selain itu, hal yang masih menjadi pertimbangan adalah neraca perdagangan yang masih defisit. Seperti yang dicatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pada Juli 2019, neraca perdagangan Indonesia defisit Rp 63,5 juta (MoM).
Baca Juga: Sejumlah analis nilai prospek Kalbe Farma (KLBF) yang gesit ekspansi menarik
Namun, Mikail mengungkapkan bahwa kemungkinan suku bunga acuan akan diturunkan pada bulan depan sebesar 25 basis poin sehingga menjadi 5,5%, karena mengikuti arah kebijakan Bank Sentral Amerika (The Fed).
"Ada pertemuan The Fed pada bulan September dan sepertinya ada kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga lagi pada bulan tersebut," tambah Mikail.
Sementara itu, hingga akhir tahun, ada kemungkinan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan hingga 75 basis poin dari saat ini, yaitu ke angka 5,0%.
Baca Juga: Dari 183 multifinance hanya 120 entitias yang tergabung di asset registry
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News