kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom: PPKM diperpanjang bisa tekan pertumbuhan konsumsi rumah tangga


Rabu, 21 Juli 2021 / 18:37 WIB
Ekonom: PPKM diperpanjang bisa tekan pertumbuhan konsumsi rumah tangga
ILUSTRASI. Konsumsi rumah tangga diproyeksi tidak sekuat sebelum adanya PPKM Darurat


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akhirnya memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) hingga 25 Juli 2021. Perpanjangan pembatasan ini dikhawatirkan bisa menekan kinerja konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2021 dan bahkan hingga akhir tahun 2021. 

Apalagi, hingga akhir Juni 2021, daya beli masyarakat masih terpantau rendah. Hal ini bisa dilihat dari tingkat inflasi inti per Juni 2021 yang tercatat 0,14% dibandingkan bulan sebelumnya (mom), lebih rendah dari Mei 2021 yang sebesar 0,24% mom. 

Kepala ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, berlanjutnya PPKM ini pasti akan memberi tekanan dari sisi konsumsi rumah tangga, terutama di periode Juli-September 2021.

Meski begitu, David yakin penurunannya tidak akan sedalam di tahun lalu, saat terjadi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena banyak sektor yang ditutup secara total. 

Baca Juga: Pemerintah genjot testing dan tracing, pasien positif corona akan diisolasi terpusat

“Kalau ini kan yang ditutup hanya sektor yang menimbulkan kerumunan. Sementara sektor esensial dan kritikal masih bisa tetap jalan dengan peraturan ketat. Masyarakat juga beradaptasi, mulai belanja secara online,” kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (20/7). 

David pun memperkirakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal III-2021 akan bergerak di kisaran 3% hingga 4%. Pun hingga akhir tahun 2021, ia meramal pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga berada dalam rentang 3% hingga 4%, dengan titik tengah 3,5% secara tahunan. 

Proyeksi tersebut dengan catatan, tidak ada perpanjangan pembatasan aktivitas yang ketat lagi. Namun, kalau kasus masih tinggi dan pemerintah harus melakukan perpanjangan pembatasan aktivitas, maka pertumbuhan konsumsi rumah tangga bisa saja tumbuh di batas bawah perkiraan semula, atau di sekitar 3% saja. 

Untuk itu, David meminta agar pemerintah memperkuat program perlindungan sosial terhadap masyarakat. Ia mengapresiasi nominal yang sudah dianggarkan oleh pemerintah, tetapi ia meminta pemerintah untuk terus berusaha meningkatkan akurasi penyaluran. 

Baca Juga: BI diperkirakan akan menahan suku bunga acuan pada RDG Juli, ini faktor pendorongnya

Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan pembenahan database, sehingga program bantuan sosial ini benar-benar sampai kepada yang membutuhkan.

Dengan adanya program bantuan sosial yang cepat dan tepat ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga baik di kuartal III-2021 maupun keseluruhan tahun 2021. 

Apalagi, konsumsi rumah tangga ini masih memegang porsi terbesar pada komponen pengeluaran Produk Domestik Bruto (PDB), yaitu sekitar 56% hingga 57%. 

Selanjutnya: Pemerintah menetapkan PPKM level 4 hingga 25 Juli 2021, ini poin-poin aturannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×