kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom: Pertumbuhan ekonomi kuartal II belum isyaratkan serapan tenaga kerja tinggi


Kamis, 05 Agustus 2021 / 22:15 WIB
Ekonom: Pertumbuhan ekonomi kuartal II belum isyaratkan serapan tenaga kerja tinggi


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali ke zona positif pada kuartal II-2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian periode April 2021 hingga Juni 2021 tumbuh 7,07% yoy.

Namun, Bhima Yudhistira, Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) mengatakan, jika dilihat dari kualitas pertumbuhan di kuartal ke II tergolong rendah apabila dihadapkan pada serapan tenaga kerja.

"Bisa dicek dari sektor sektor yang tumbuh tinggi justru sektor non tradable seperti jasa keuangan (8,35%), transportasi (25,1%), perhotelan (21,5%) dan perdagangan (9,44%)," kata Bhima kepada Kontan.co.id, Kamis (5/8).

Baca Juga: Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 tumbuh tinggi, ini kata Bank Indonesia

Sementara itu, sektor yang memiliki serapan tenaga kerja besar yakni sektor pertanian cuma tumbuh 0,38% yoy dan industri manufaktur sebesar 6,58% yoy. Dimana artinya pertumbuhan dua sektor tersebut akan berpengaruh terhadap serapan kerja.

"Problem lain adalah perusahaan akan memprioritaskan yang dirumahkan dulu untuk bekerja, dibanding lulusan fresh graduate. Pekerja yang dirumahkan sudah memiliki pengalaman dan mendapat bekal pelatihan, jadi prioritas utama," imbuh Bhima.

Padahal Bhima mengungkapkan, angkatan kerja baru penambahannya hingga 2-3 juta orang per tahun. Maka persaingan lulusan baru dari perguruan tinggi akan lebih berat. "Pertumbuhan belum serap tenaga kerja? Iya, belum bisa karena sektor tradable-nya rendah. Proyeksi tingkat pengangguran 7-7,5% di Agustus 2021 nanti," ungkapnya.

Sementara itu, Ekonom dan Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai, pertumbuhan ekonomi di kuartal II cukup dijadikan sumber semangat ke depan. "Pertumbuhan ekonomi 7 persen di triwulan 2 Kita jadikan sumber semangat saja," kata Piter.

Baca Juga: Ekonomi kuartal II-2021 tumbuh 7,07%, OJK: Perlu menjaga momentum pertumbuhan

Meski demikian, yang patut menjadi perhatian ialah kondisi pertumbuhan di kuartal selanjutnya. Dimana di tengah penerapan PPKM berlevel justru menjadi potensi adanya penambahan pegawai yang dirumahkan bahkan PHK. "Realitas yang kita hadapi sekarang, di bulan Agustus ini adalah gelombang kedua pandemi dan PPKM level 4. Perekonomian sekarang sedang turun, yang kita alami sekarang baru akan dicatat dan dilaporkan oleh BPS pada bulan Oktober nanti," terang Piter.

Maka, pertumbuhan ekonomi yang capai 7,07% tidak dapat dihitung dampaknya terhadap penyerapan tenaga kerja sekarang. "Itu kan catatan untuk perekonomian kita pada bulan April, Mei dan Juni, tenaga kerjanya yang sudah diserap pada periode itu," jelasnya.

Selanjutnya: Ekonomi Indonesia kuartal II 2021 tumbuh 7,07%, ini kata Sri Mulyani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×