kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom perkirakan BI rate tetap berkisar 5,75%


Rabu, 09 Januari 2013 / 15:56 WIB
Ekonom perkirakan BI rate tetap berkisar 5,75%
ILUSTRASI. Representation of cryptocurrency Dogecoin is placed on PC motherboard in this illustration taken, June 29, 2021. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can


JAKARTA. Para ekonom memprediksi Bank Indonesia masih akan mempertahankan suku bunga acuan (BI rate). Salah satu alasannya karena pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar masih terkendali.

Ekonom BII Juniman memperkirakan, Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% jika tidak ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Dia beralasan, pelemahan nilai tukar rupiah belum menekan laju inflasi. "Penyesuaian BI rate tergantung pada kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM bersubsidi," katanya, Rabu (9/1).

Dalam hitungan Juniman, kalau pemerintah hanya menyesuaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) dan Upah Minimum Provinsi (UMP), maka inflasi hingga akhir tahun 2013 masih terjaga di level 5,3%. Tapi, "Kalau ada kenaikan harga BBM, akan ada kenaikan inflasi sekitar 2,5%, sehingga BI rate harus disesuaikan," jelasnya.

Ekonom BCA David Sumual menambahkan tekanan inflasi tahun 2013 memang akan lebih besar ketimbang tahun 2012 lalu. Namun, David meyakini BI belum akan mengubah arah suku bunga acuannya.

Menurut David, BI akan menggunakan instrumen Fasbi untuk pengendalian moneternya. "Masih ada gap antara Fasbi rate dengan BI rate. Sehingga BI mungkin akan melakukan normalisasi gap antara Fasbi Rate dan BI rate," tuturnya.

Catatan saja, saat ini suku bunga Fasbi sebesar 4%. Artinya, masih ada selisih sekitar 1,75% atau 175 basis poin dengan BI rate. Dengan kata lain, BI masih punya peluang menaikkan Fasbi pada tahun 2013 ini.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti juga bilang dengan tekanan inflasi yang lebih besar di tahun ini, BI akan mengambil langkah pengetatan kebijakan moneter. Hanya saja, ia sepakat BI masih akan menahan suku bunga acuannya.

Menurutnya, BI akan menggunakan instrumen Fasbi untuk mengetatkan kebijakan moneter. Dalam hitungannya, pada tahun 2013 ini suku bunga Fasbi masih akan berpeluang naik menjadi 4,5%. Kenaikan ini akan dieksekusi secara bertahap, yaitu 25 basis poin di kuartal I, dan 25 basis poin lagi akan dieksekusi pada akhir kuartal II atau awal kuartal III tahun 2013.

Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistyaningsih menuturkan meski ada kenaikan komponen inflasi dari sisi harga yang diatur pemerintah (administered prize) akibat kenaikan TTL, namun inflasi tahun 2013 masih akan terjaga di 4,5% - 5%. Makanya, "BI rate sepertinya masih bisa ditahan di level 5,75%," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×