Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memprediksi neraca pembayaran pada triwulan I-2014 akan surplus US$ 2 miliar. Perbaikan pada neraca pembayaran juga diprediksi oleh ekonom.
Ekonom Samuel Asset Manajemen Lana Soelistianingsih berpendapat, neraca pembayaran pada triwulan I akan surpus sekitar US$ 3 miliar. Menurutnya, tanda-tanda surplus sudah bisa terlihat dari kondisi cadangan devisa yang meningkat dari akhir tahun lalu.
Akhir tahun lalu posisi cadangan devisa US$ 99,4 miliar lalu posisi terakhir pada akhir Maret sebesar US$ 102,6 miliar. "Tinggal dikurangi, ada sekitar US$ 3 miliar," tandas Lana.
Surplus neraca modal dan finansial memang jadi penopang neraca pembayaran. Di sisi lain, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menekankan pada kondisi neraca dagang. Neraca dagang Maret masih berisiko untuk defisit.
Kondisi neraca dagang inilah yang mencerminkan kondisi fundamental sesungguhnya, meskipun akan bisa dikompensasi dengan surplus neraca modal finansial. Inilah yang kemudian masih akan memberi tekanan pada rupiah. Proyeksi Enny, rata-rata nilai tukar rupiah hingga akhir tahun akan berada pada kisaran 11.500.
Sekadar mengingatkan, pada triwulan I-2013 neraca pembayaran Indonesia (NPI) mengalami defisit sebesar US$ 6,62 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News