Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya pelonggaran ketentuan mudik pada hari raya Idul Fitri 2022 dinilai memberi angin segar bagi prospek ekonomi Indonesia di kuartal II-2022.
Kepala ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan, mudik pada tahun ini akan menyumbang sekitar 0,2% hingga 0,3% terhadap pertumbuhan ekonomi baik di kuartal II-2022 maupun untuk keseluruhan tahun 2022.
“Dengan adanya mudik, berarti ada hilir mudik masyarakat dari satu daerah ke daerah lain. Ini kemudian akan memberikan dampak terhadap perekonomian di daerah-daerah. Juga dari sisi konsumsi,” tutur David kepada Kontan.co.id, Rabu (27/4).
Baca Juga: H-6 Idul Fitri, Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok Mulai Naik
Nah, momen Idul Fitri biasanya akan mengerek harga seiring dengan mobilitas yang meningkat. Pun dengan tahun ini, David melihat memang ada potensi peningkatan harga bahkan hingga 1,0% mom.
Peningkatan harga ini diperkirakan datang dari meningkatnya permintaan maupun dari sisi suplai, seperti peningkatan harga pangan bergejolak, seperti daging, cabai, maupun bahan pokok lainnya.
Namun, David tak khawatir ini akan menekan konsumsi masyarakat, karena transaksi konsumsi masyarakat masih akan besar pada periode tersebut. Selain itu, dia mengukur peningkatan harga pada periode ini masih belum terlalu signifikan.
David pun memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2022 berada di sekitar 5,00% yoy. Ini sudah cukup tinggi, mengingat pada kuartal II-2021, pertumbuhan ekonomi melejit ke 7,07% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News