kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ekonom: Kebijakan BI lebih dovish merupakan langkah yang tepat


Kamis, 21 Februari 2019 / 17:56 WIB
Ekonom: Kebijakan BI lebih dovish merupakan langkah yang tepat


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sesuai dengan perkiraan, rapat dewan gubernur Bank Indonesia (RDG BI), memutuskan untuk mempertahankan BI-7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRR) di level 6%. Serta deposit facility rate tetap 5,25% dan lending facility juga tetap 6,75%. Kebijakan ini cenderung lebih dovish alias longgar.

"Kombinasi faktor eksternal yang mereda dengan faktor domestik yang terkelola dengan baik memberikan sentimen positif bagi RDG BI menahan BI-7DRR," jelas Kepala Ekonomi Bank Nasional Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto, Kamis (21/2).

Perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia dan ketidakpastian pasar keuangan global sudah berkurang membuat momentumyang tepat bagi BI untuk menahan suku bunganya. Apalagi pertumbuhan ekonomi domestik yang stabil di kisaran 5,1% tetap butuh stimulus untuk terus terjaga sejalan dengan momentum yang tepat saat ini.

Dengan menahan BI-7DRR diharapkan NPI tetap terjaga pada batas aman dan sehat. Sekaligus menjaga posisi current account deficit (CAD) tetap di bawah 3% dari PDB. "Dengan ditahannya BI-7DRR, maka capital inflows akan meningkat sehingga bisa memperbaiki NPI dan CAD sekaligus," jelas Ryan, Kamis (21/2).

Selanjutnya, di awal 2019 ini posisi rupiah relatif menguat stabil karena capital inflows alias arus modal masuk semakin kencang. Valuasi aset dalam rupiah juga akan meningkat seiring dengan terjaganya fundamental ekonomi domestik. Laju inflasi juga rendah di bawah jangkar yang 3,5% atau tepatnya 2,82% secara tahunan per Januari 2019 memberikan ruang bagi BI untuk menahan BI-7DRR.

Stabilitas sistem keuangan (SSK) terjaga dengan baik dan solid disertai oleh fungsi intermediasi perbankan yang membaik. Serta risiko kredit yang terkelola dengan baik juga menjadi stimulus bagi BI untuk menahan BI-7DRR.

Capital adequacy ratio (CAR), Non-performing loan (NPL) dan rasio likuiditas terjaga dengan baik dan solid sehingga memberikan jaminan bagi BI untuk mempertahankan BI-7DRR di level 6%.

Keputusan ini, jelas Ryan, tentu positif baik bagi sektor perbankan maupun sektor riil dalam menjalani kuartal pertama 2019 dan kuartal-kuartal berikutnya. Perbankan tetap akan ekspansi kredit dan sektor riil juga akan ekspansi bisnis di tahun politik yang prospektif dan menantang ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×