kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Ini Perkirakan Inflasi Tahun 2022 Berada di Batas Atas Target BI


Kamis, 02 Juni 2022 / 17:39 WIB
Ekonom Ini Perkirakan Inflasi Tahun 2022 Berada di Batas Atas Target BI
ILUSTRASI. Proyeksi inflasi tahun 2022


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mencatatkan inflasi sebesar 0,40% mom pada Mei 2022, Indeks Harga Konsumen (IHK) diperkirakan masih mengalami peningkatan selama beberapa waktu ke depan.

Bank Mandiri membaca, peningkatan inflasi akan terjadi secara substansial dan secara fundamental, terutama pada semester II-2022. Ini didorong oleh inflasi dari permintaan (demand-pull inflation).

Dengan kondisi tersebut, ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman pun memperkirakan tingkat inflasi akan berada di kisaran 3,8% yoy hingga 4,0% yoy, atau masuk ke dalam kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 3% yoy plus minus 1%.

“Permintaan kami lihat akan meningkat, seiring dengan pemulihan ekonomi. Ini disebabkan oleh peningkatan mobilitas penduduk karena relaksasi PPKM yang kemudian meningkatkan perputaran uang,” tutur Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman kepada Kontan.co.id, Kamis (2/6).

Akan tetapi, Faisal memperkirakan masih ada risiko yang berpotensi mengerek inflasi terutama berkaitan dengan suplai (cost-push inflation), didorong oleh peningkatan harga pangan global, harga energi, dan bahan bakar minyak (BBM).

Baca Juga: Ekonom Bank Danamon Proyeksi Inflasi Terus Meningkat

Apalagi, saat ini Indeks Harga Produsen dan Indeks Harga Perdagangan Besar lebih tinggi dari IHK, bahkan sejak 2020. Ini menunjukkan ada risiko inflasi dari sisi suplai kemudian diteruskan kepada pemerintah.

Di satu sisi, pemerintah kemudian memutuskan untuk menambah subsidi energi pada tahun 2022. Sehingga, belum akan ada peningkatan harga BBM dan LPG bersubsidi serta listrik di bawah 3.000 VA.

“Langkah pemerintah untuk menambah subsidi ini akan menekan inflasi dari sisi harga diatur pemerintah sehingga risiko inflasi juga mengecil. Sehingga, inflasi 2022 akan lebih rendah dari perkiraan kami sebelumnya,” tutur Faisal.

Dengan kondisi inflasi yang lebih rendah dari perkiraan Bank Mandiri sebelumnya, Faisal memperkirakan ada ruang bagi BI untuk menahan suku bunga acuan di level 3,5% untuk beberapa waktu ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×