Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Empat kebijakan baru yang disebut Bank Indonesia (BI) sebagai jamu pemanis di 2019 menjadi sumber harapan di tengah risiko yang melanda di tahun depan.
"Kebijakan baru di pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) secara langsung disampaikan Bank Indonesia. Sekalipun ada risiko melanda, harapannya ada sumber yang baru," ungkap Josua Pardede, ekonom Bank Permata, usai menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), di Senayan JCC, Selasa (27/11).
Menurutnya ini menunjukkan komitmen BI untuk tidak hanya memanfaatkan momentum dengan menjaga inflasi dan stabilitas rupiah, tapi juga melihat adanya sumber baru.
Dia menjelaskan transmisi moneter dipengaruhi likuiditas maka likuiditas perbankan menjadi konsen BI, sehingga berbagai kebijakan terakhir dikeluarkan supaya likuiditas bisa dikelola baik.
"Maka Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM), Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM), giro wajib minimum (GWM) average yang juga dinaikkan memberikan flekisibilitas likuiditas," jelasnya.
Selain itu, Josua mengatakan UMKM harus diperhatikan dengan membangkitkan lagi sektor manufaktur.
Pasalnya, meskipun UMKM memiliki andil dan share yang cukup besar dalam perekonomian dan penyerapan tenaga kerja, percuma apabila masih mengandalkan bahan impor. "Jadi kita dorong dulu manufaktur kuat, tanpa andalkan impor," ungkap Josua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News