kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ekonom DBS Proyeksikan Inflasi Indonesia Akhir 2023 di Bawah 4%


Selasa, 28 Maret 2023 / 19:55 WIB
Ekonom DBS Proyeksikan Inflasi Indonesia Akhir 2023 di Bawah 4%
Penjualan beras di gerai ritel modern, Depok, Jawa Barat. Ekonom DBS Proyeksikan Inflasi Indonesia Akhir 2023 di Bawah 4%.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ekonom bank DBS menilai inflasi Indonesia pada akhir tahun akan mencapai di bawah 4% atau 3,7%. Angka itu mengartikan inflasi akan kembali pada target semester kedua 2023.

Senior Economist DBS Bank Radhika Rao menilai kenaikan inflasi Indonesia dipicu sektor pangan dan harga BBM. Terkait hal itu, dia melihat pemerintah benar-benar tengah berfokus untuk menekan inflasi terutama di kedua sektor tersebut.

"Harga bahan bakar secara lokal dibenahi terlihat menurun dan juga makanan," ucap dia dalam Group Discussion Bank DBS, Selasa (28/3).

Baca Juga: Ekonom: Tren Peningkatan Inflasi akan Kembali Terjadi pada Ramadan dan Lebaran 2023

Radhika menlanjutkan pemerintah juga tengah berupaya untuk menjaga ketersediaan pasokan beras pada tahun ini. Salah satunya dengan langkah administratif, yakni impor.

"Langkah-langkah pemerintah yang membantu mengatasi masalah pangan, khususnya beras, adalah sesuatu yang sedang hangat diperbincangkan saat ini. Menurut kami, impor beras sudah meningkat dan pemerintah juga berusaha untuk menambal ketersediaan dengan memanfaatkan panen raya," ujar dia.

Melihat fenomena tersebut, Radhika memproyeksikan inflasi pada semester I 2023 akan stabil sekitar 4,5%-5%.

Dia pun memprediksi inflasi akan membaik pada Semester II, yakni berada di bawah 4% atau 3,7%. Artinya, akan kembali pada target Semester II 2023.

Baca Juga: Begini Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Untuk Senin (27/3)

Radhika menilai inflasi juga tak terlepas dari kebijakan Bank Indonesia yang telah menahan suku bunga. Menurut dia, belum banyak bank sentral yang melakukan jeda, tetapi Bank Indonesia sudah terdepan. 

"Kami pun berpikir mereka akan menahan suku bunga untuk sisa tahun ini," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×