kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.113   0,00   0,00%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%

Ekonom: Capaian Tahun 2022 Bisa Jadi Bekal Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini


Senin, 06 Februari 2023 / 17:49 WIB
Ekonom: Capaian Tahun 2022 Bisa Jadi Bekal Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini
ILUSTRASI. Kawasan bisnis di Jalan Jenderal Sudirman dan kawasan Setiabudi, Jakarta, Jumat (3/2/2023). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 tembus 5% secara tahunan alias year on year (YoY). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,31%.

Ekonom Bank Danamon Irman Faiz menilai, capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut mampu menjadi modal untuk menghadapi tantangan perekonomian 2023. 

"Dengan melihat kondisi perekonomian di 2022, khususnya di kuartal IV-2022, ini membuktikan pemulihan permintaan domestik yang solid dan akan berlanjut di tahun ini," ujar Faiz kepada Kontan.co.id, Senin (6/2). 

Faiz memperkirakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih akan ngegas di tahun 2023.  Penunjangnya, pencabutan PPKM yang mendorong mobilitas masyarakat serta simpanan masyarakat yang masih tebal. 

Baca Juga: Sektor Domestik Bakal Jadi Penggerak Perekonomian RI Tahun 2023

"Dengan tabungan domestik dan mobilitas yang meningkat, akan membantu merealisasikan permintaan terpendam (pent up demand)," tambah Faiz. 

Namun, Faiz mengingatkan ada beberapa hal yang perlu diwaspadai yang bisa memengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023.   Pertama, tekanan inflasi inti. Kenaikan permintaan akan diterjemahkan ke peningkatan inflasi inti. Selain itu, tekanan biaya produksi juga masih ada sehingga mendorong pergerakan inflasi. 

Kedua, penyempitan surplus neraca perdagangan akibat penurunan harga komoditas yang menggerus ekspor dan potensi kenaikan impor. 

Dengan dinamika tersebut, Faiz pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 bergerak di level 5,3%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×