Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan current account deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan pada tahun ini akan jauh lebih baik. Karena laju impor yang drop, kondisi CAD triwulan II 2015 akan berada pada level sekitar 2,5% dari PDB.
Ini berarti kondisi CAD pada triwulan II 2015 jauh lebih baik dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 3,92% dari PDB. Hingga akhir tahun BI memperkirakan CAD bakal berada pada level kisaran 2,5%, lebih rendah dari prediksi BI sebelumnya 2,8%.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengakui kondisi CAD yang drop tersebutlah bukanlah pertanda baik bagi perekonomiman karena merupakan hasil dari perlambatan ekonomi. Ia memperkirakan kondisi ekonomi triwulan II tidak akan jauh berbeda dengan triwulan I.
CAD yang biasanya tinggi pada triwulan II dan tidak terjadi pada tahun ini mengisyaratkan perusahaan juga banyak yang tidak melakukan repatriasi dividennya. "Ini bisa karena minim pendapatannya sehingga mereka tidak mau membagi dividennya," paparnya ketika dihubungi KONTAN, Rabu (17/6).
Yang bisa diharapkan untuk mendorong pertumbuhan dan perbaikan defisit transaksi berjalan yang sehat adalah ekspor. Ekspor pertanian yang masih tumbuh meskipun tipis bisa terus naik. Harapan dorongan dari pengeluaran belanja pemerintah kemungkinan masih lamban.
David melihat apabila pemerintah tidak melakukan penyerapan belanja modal yang baik pada paruh kedua maka pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun hanya 5%. Bahkan bisa berpeluang di bawah 5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News