kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ekonom BCA prediksi BI akan tahan suku bunga acuan di level 5,00%


Selasa, 19 November 2019 / 16:20 WIB
Ekonom BCA prediksi BI akan tahan suku bunga acuan di level 5,00%
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia terlihat di kantor pusat Bank Indonesia di Jakarta, Indonesia, 17 Januari 2019.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menjelang pengumuman hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), ekonom memprediksi BI belum akan kembali menurunkan suku bunga acuan pada bulan November 2019 ini.

Sebelumnya, di tahun 2019 ini, BI sudah menurunkan suku bunga acuan sebanyak empat kali dengan total penurunan 100 basis poin (bps). Hingga Oktober 2019, suku bunga acuan yang ditetapkan BI adalah sebesar 5,00%. 

Baca Juga: Cemas Gara-Gara Kelakuan Oknum, Investor Asing Makin Getol Menggelar Aksi Jual

Ekonom BCA David Sumual pun memproyeksi BI akan menahan suku bunga acuan di 5,00% pada bulan ini. Hal ini dengan pertimbangan untuk menunggu efektivitas dari pelonggaran kebijakan moneter yang telah dilakukan oleh BI tersebut.

"Selain menurunkan suku bunga acuan, kemarin sudah menurunkan giro wajib minimum (GWM) juga. Kita lihat dulu bagaimana transmisinya, terutama ke sektor perbankan," kata David kepada Kontan.co.id, Minggu (17/11). 

Menurutnya, hingga saat ini masih belum terlihat manfaat dari pelonggaran kebijakan tersebut karena memang membutuhkan waktu. Selain itu, David menganggap kebijakan moneter ini nantinya bisa efektif bila diimbangi dengan kebijakan fiskal.

Baca Juga: Pasar Masih Berharap Suku Bunga Turun, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham Perbankan

Selain itu, alasan untuk tetap menahan suku bunga acuan di 5,00% adalah dari sisi eksternal. David melihat kalau bank sentral Amerika Serikat (The Fed) masih belum ada kecenderungan untuk menurunkan suku bunga lagi. 

Namun, David percaya bahwa level suku bunga acuan Indonesia saat ini masih tetap membuat Indonesia berdiri kokoh, apalagi di tengah pengaruh eksternal dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang masih belum menemui titik tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×