Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
Demikian juga dengan investasi di tahun ini diperkirakan akan melambat sejalan dengan terganggunya global value chain dan prospek ekspor ke pasar global. Ini juga terlihat dari impor barang modal selama dua bulan pertama tahun ini yang terkontraksi sekitar 10,6% yoy dari periode yang sama tahun lalu. Demikian juga dengan bahan baku turun 4,8% yoy.
Sementara itu, kinerja ekspor barang dan jasa juga berpotensi menurun. Khususnya ekspor jasa untuk pariwisata akibat langkah lockdown yang diambil sejumlah negara. Prospek ekspor barang juga diperkirakan melambat seiring dengan perlambatan volume perdagangan global.
Baca Juga: Menko Airlangga yakin stimulus Covid-19 tidak buat pertumbuhan ekonomi 0%
Meski begitu, Pemerintah telah menggelontorkan sejumlah stimulus fiskal bagi perekonomian Indonesia. Bahkan, Bank Indonesia (BI) juga telah hadir dengan pelonggaran moneter. Dengan adanya kebijakan-kebijakan tersebut, Josua berharap mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi pada semester II-2020.
"Stimulus fiskal melalui bantuan sosial melalui tambahan insentif kartu sembako, tambahan subsidi bunga perumahan, serta masih berlanjutnya Program Keluarga Harapan, Bantuan Pangan Non Tunai, serta kartu pra kerja diharapkan mampu menjaga konsumsi masyarakat," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News