kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ekonom Bank Mandiri memprediksi inflasi November 2019 sebesar 0,22%


Minggu, 01 Desember 2019 / 15:34 WIB
Ekonom Bank Mandiri memprediksi inflasi November 2019 sebesar 0,22%
ILUSTRASI. Pedagang saat memilah cabai rawit hijau miliknya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (14/8/2019). Secara kumulatif dari Januari-November 2019, inflasi akan mencapai 2,43% ytd.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri memprediksi akan terjadi kenaikan harga yang lebih tinggi pada bulan November 2019. Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro melihat, indeks harga konsumen (IHK) pada bulan November akan menunjukkan inflasi sebesar 0,22% secara bulanan atau month on month (mom).

"Inflasi ini disebabkan karena faktor musiman, yaitu menjelang akhir tahun," ujar Andry kepada Kontan.co.id, Jumat (29/11). Andry melihat bahwa yang masih menjadi penyumbang inflasi pada November 2019 adalah kelompok pengeluaran bahan makanan. Kenaikan harga terjadi pada barang merah, daging ayam ras, dan telur ayam.

Baca Juga: Rupiah masih berpeluang melemah pada perdagangan Senin (2/12)

Selain itu, Andry juga melihat adanya harga komoditas lain dalam kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan menjelang akhir tahun, seperti rokok filter dan tarif jalan tol. Dalam kelompok pengeluaran lainnya, yang menjadi komponen untuk menahan laju inflasi adalah cabai merah dan cabai rawit. Harga kedua bahan pangan itu masih mengalami deflasi. Andry pun melihat harga beras juga masih stabil bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Lalu, bila dilihat secara year on year (yoy), inflasi pada November 2019 akan sebesar 3,08% yoy atau lebih rendah dari inflasi tahunan pada bulan Oktober 2019. Secara kumulatif dari Januari-November 2019, Andry melihat inflasi akan mencapai 2,43% ytd atau lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 2,50% ytd.

Sementara untuk inflasi inti, Andry melihat akan berada di level 3,13% yoy pada bulan November 2019 ini. "Ini sudah termasuk harga bahan bergejolak dan harga yang ditetapkan oleh pemerintah," jelas Andry.

Baca Juga: Sempat mencapai rekor, kepemilikan asing di SBN turun, apa kata analis?

Bila dibandingkan dengan inflasi inti pada bulan Oktober 2019 yang sebesar 3,20% yoy, inflasi inti pada bulan November 2019 terlihat menurun. Andry melihat ini juga sebagai akibat dari harga emas yang terlihat menurun.

Untuk selanjutnya, Bank Mandiri melihat inflasi akan berada di bawah titik tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI). Bank Mandiri memprediksi inflasi hingga akhir tahun akan sebesar 3,41% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×