kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Bank Mandiri memperkirakan inflasi Januari 2021 sebesar 0,36%


Minggu, 31 Januari 2021 / 15:42 WIB
Ekonom Bank Mandiri memperkirakan inflasi Januari 2021 sebesar 0,36%
ILUSTRASI. Ilustrasi inflasi: Pedagang melayani calon pembeli di pasar PD Jaya, Senen, Jakarta.KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri memperkirakan inflasi bulanan pada Januari 2021 sebesar 0,36%, atau lebih rendah daripada inflasi pada bulan Desember 2020 yang sebesar 0,45%. 

Dengan demikian, inflasi tahunan pada bulan Januari 2021 tercatat 1,66% yoy atau turun tipis dari 1,68% yoy pada Desember 2020. 

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman melihat, inflasi pada Januari didorong oleh inflasi harga bergejolak, terutama harga pangan, yang didorong faktor musiman, apalagi ada musim hujan yang membuat berapa harga pangan meningkat. 

“Seperti harga dari beberapa komoditas yang mengalami peningkatan, seperti cabai rawit, cabai merah, dan daging sapi,” ujar Faisal dalam asesmen yang diterima Kontan.co.id, Minggu (31/1). 

Dari sisi inflasi inti, kelompk ini diperkirakan akan mengalami inflasi sebesar 1,54% yoy atau merosot tipis dari Desember 2020 yang sebesar 1,60% yoy. 

Baca Juga: DRI perkirakan inflasi Januari 2021 sebesar 0,35% mom

Penurunan inflasi inti disebabkan oleh pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) akibat meningkatnya angka penularan Covid-19. 

Ke depan, Faisal optimistis inflasi di sepanjang tahun ini akan kembali ke target sasaran inflasi yang sebesar 3% plus minus 1%. Karena, perekonomian sudah mulai pulih dan permintaan sudah meningkat. 

“Kami memprediksi inflasi di tahun ini akan sebesar 2,92% yoy atau lebih tinggi daripada realisasi di tahun 2020 yang sebesar 1,68% yoy karena potensi permintaan yang bisa mengerek inflasi di tahun 2021,” tambah Faisal. 

Selain itu, inflasi yang lebih tinggi juga disebabkan oleh meningkatnya suplai uang beredar dalam arti luas (M2), akibat adanya stimulus yang masif untuk penanganan Covid-19 di tahun 2020. 

Efeknya nanti akan terasa di semester kedua tahun ini saat mobilitas penduduk dan aktivitas bisnis sudah mulai meningkat. Namun, ini juga dengan asumsi kasus harian Covid-19 sudah mulai menurun sehingga pembatasan aktivitas sudah berkurang, juga proses vaksinasi yang sukses. 

Selanjutnya: Ekonom Bank Permata memperkirakan inflasi Januari 2021 sebesar 0,35%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×