kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

E-commerce jadi sumber baru penggerak ekonomi di era pandemi


Sabtu, 24 Juli 2021 / 06:26 WIB
E-commerce jadi sumber baru penggerak ekonomi di era pandemi
ILUSTRASI. E-commerce jadi sumber baru penggerak ekonomi di era pandemi


Reporter: Bidara Pink, Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pandemi Covid-19 semakin mengubah pola konsumsi masyarakat ke sektor digital, yakni berbelanja secara daring. Transaksi e-commerce tahun ini pun bakal moncer dan bisa jadi sumber baru penggerak ekonomi.

Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, nilai transaksi e-commerce tahun ini mencapai Rp 395 triliun. Angka ini melonjak 48,4% year on year (yoy), dan lebih tinggi dibanding proyeksi BI sebelumnya sebesar Rp 370 triliun.

"Meningkatnya prediksi ini seiring dengan peningkatan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring. Hal ini bisa meningkatkan transaksi ekonomi dan keuangan digital, kata dia, Kamis (22/7) lalu. 

Perry menambahkan, proyeksi yang lebih tinggi itu juga sejalan dengan pencapaian manis penjualan e-commerce pada semester I 2021. BI mencatat, nilai transaksi e-commerce di paruh pertama tahun ini sebesar Rp 186,75 triliun atau melesat 63,36% yoy. 

Baca Juga: IdEA optimistis nilai transaksi e-commerce meningkat sesuai perkiraan BI

Penjualan e-commerce memang meningkat pesat dari tahun ke tahun. Mengutip data BI, lonjakan transaksi e-commerce mulai 2017 lalu.

Tahun 2017, transaksi e-commerce tercatat Rp 42,2 triliun. Lalu, melejit 150,24% yoy menjadi Rp 105,6 triliun pada 2018. Lantas, angkanya jadi Rp 266 triliun di 2020.

Kenaikan transaksi di platform digital tak lepas dari digitalisasi sistem pembayaran serta peningkatan preferensi dan akseptasi masyarakat atas teknologi digital.

Asosiasi E-commerce Indonesia (IdEA) optimistis, nilai transaksi e-commerce di 2021 bisa melejit sesuai perkiraan BI. Ketua Umum IdEA Bima Laga mengatakan, hal ini seiring dengan preferensi masyarakat yang lebih tinggi untuk belanja daring.

"Kami yakin sudah terjadi peralihan ke belanja online selama ini, ujarnya, Jumat (23/7). 

Baca Juga: BI kerek lagi prediksi nilai transaksi e-commerce 2021, bisa tembus Rp 395 triliun




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×