kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dukung Jokowi-JK, Nusron Wahid siap dipecat Golkar


Kamis, 29 Mei 2014 / 18:06 WIB
Dukung Jokowi-JK, Nusron Wahid siap dipecat Golkar
Petugas darat menaikan barang kiriman lewat udara ke dalam badan pesawat di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (7/4/2022). Sambut 2023, Garuda Indonesia (GIAA) akan Terbangkan dengan Lebih Banyak Armada.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

BANYUWANGI. Nusron Wahid, Ketua DPP Partai Golkar yang juga menjabat Ketua Umum Gerakan Pemuda Anshor, menyatakan siap dipecat dari partai yang membawanya duduk di kursi DPR RI tersebut, karena mendukung Jokowi-JK.

Nusron mengaku akan memberikan dukungan pada pasangan calon presiden Jokowi-Jusuf Kalla daripada Prabowo-Hatta Rajasa yang diusung oleh Partai Golkar. "Saya tidak takut karena ini masalah hati nurani. Jusuf Kalla juga orang Golkar, masak kita tidak memilih mantan Ketua Golkar," jelasnya saat di Banyuwangi Kamis (29/05), seperti dikutip dari Kompas.com.

Ia menambahkan Jusuf Kalla adalah mantan pandu Anshor dan sekarang menjadi mustasyar NU. "Kita akan mendukung bersama-sama tanpa dengan embel-embel NU. Saya yakin masyarakat akan mendukung Jusuf Kalla yang akan sama-sama mengemban amanat ideologi yang sama dengan kita. Itu saja," tambah Nusron Wahid.

Nusron menegaskan tidak main-main dengan keputusannya dan sudah berkomunikasi dengan pengurus Golkar terkait keputusannya memilih pasangan Jokowi-JK. "Saya sudah tekankan siap mundur jika memang secara resmi disuruh mundur dari partai Golkar," jelasnya.

Selain itu ia menyatakan jika keputusannya memilih Jokowi JK bukan karena statusnya sebagai kader Golkar, tapi karena ia adalah kader NU. "Kapasitas yang saya gunakan adalah sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Anshor Nahdatul Ulama bukan sebagai kader Partai Golkar," pungkasnya. (Ira Rachmawati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×