kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.194   6,00   0,04%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Duh! PBB mengalami krisis helikopter


Rabu, 21 Maret 2012 / 12:45 WIB
Duh! PBB mengalami krisis helikopter
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon membeberkan fakta baru yang cukup mencengangkan.

Ternyata, operasi perdamaian PBB disejumlah negara konflik mengalami mengalami krisis kekurangan helikopter.

"Operasi penjaga perdamaian PBB secara global kekurangan 44 helikopter," kata Ban Ki-moon saat memberikan pidato The Second Jakarta International Defence Dialogue (JIDD II) 2012, Rabu (21/3).

Menurutnya, ketersediaan perlengkapan semacam helikopter sangat penting dan mendesak bagi penjagaan perdamaian.

Tujuannya untuk mempermudah melakukan perlindungan untuk warga sipil, terutama untuk kawasan yang cakupannya luas. "Saat krisis meletus, orang menghadapi ancaman pembunuhan dan penghancuran, maka kami harus siap," jelasnya.

Ban Ki-moon memberi contoh, saat krisis terjadi di negara Pantai Gading akhir tahun 2010 lalu. Presiden incumbent menolak untuk mundur, meski telah kalah dalam pemilu.

Akibat keputusan itu, terjadi ketegangan antar etnis dan kekerasan terhadap warga sipil di Pantai Gading. "Kami waktu itu harus membuat pertahanan untuk melindungi warga sipil," terang Ban Ki-Moon.

Saat itu, Ukraina memutuskan untuk meminjamkan tiga helikopter miliknya. Sementara Prancis memberikan dukungan dengan mengirimkan pasukan untuk meredam situasi konflik di Pantai Gading tersebut. "Saya menarik pelajaran, pentingnya komunitas internasional bersatu dan harus melengkapi PBB," ujarnya.

Sebelumnya, Ban Ki-moon menyampaikan soal krisis helikopter dihadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hasilnya, Presiden SBY langsung memberikan respon dengan menyiapkan tiga heli tipe Mi-17 untuk kebutuhan misi perdamaian PBB tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×