kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Duh, defisit anggaran capai Rp 500,5 triliun hingga akhir Agustus 2020


Selasa, 22 September 2020 / 11:40 WIB
Duh, defisit anggaran capai Rp 500,5 triliun hingga akhir Agustus 2020
ILUSTRASI. Menteri Keuangan RI Sri Mulyani


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat sepanjang periode Januari-Agustus 2020, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020 mencapai Rp 500,5 triliun. Defisit ini setara dengan 3,05% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. 

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, defisit tersebut mengalami kontraksi lebih dalam apabila dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama di 2019 yakni Rp 197,9 triliun, atau setara dengan 1,25% dari PDB. 

Dari sisi pendapatan negara, realisasi di delapan bulan pertama 2020 sebesar Rp 1.034,1 triliun, setara dengan 60,8% dari target APBN-Perpres 72/2020 yang capai Rp 1.699,9 triliun. 

Realisasi ini juga mencatatkan pertumbuhan negatif 13,1% apabila dibandingkan dengan realisasi di Januari-Agustus 2019 yang sebesar Rp 1.190,2 triliun.   

Baca Juga: Resesi kian mengancam, Sri Mulyani ramal ekonomi Indonesia tahun ini bisa minus 1,7%

Kondisi penerimaan negara dalam depan bulan pertama di tahun ini perlu diwaspadai. Sebab, persentase pelemahannya sudah di atas target penerimaan negara akhir tahun yang diprediksi hanya minus 10% secara year on year (yoy). 

Hal tersebut, utamanya dipengaruhi oleh realisasi penerimaan perpajakan yang loyo. Catatan Kemenkeu, penerimaan pajak di sepanjang Januari-Agustus 2020 hanya Rp 789,1 triliun, setara dengan 56,8% dari target APBN-Perpres 72/2020 sebesar Rp 1.404,5 triliun.

Untuk belanja negara, realisasinya pun baru Rp 1.534,7 triliun, setara dengan 56% dari target APBN-Perpres 72/2020 yang sebesar Rp 2.739,2 triliun.  

Belanja negara mencatatkan pertumbuhan 10,6% apabila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 1.388,1 triliun.  

Adapun dari sisi pembiayaan, realisasi sampai dengan akhir Agustus 2020 sebesar Rp 667,8 triliun atau 64,3% dari APBN-Perpres 72/2020 sebesar Rp 1.039,2 triliun. 

“Defisit kita sudah Rp 500,5 triliun. Situasi ini musti kita jaga, meskipun SBI yield Indonesia mengalami penurunan. Namun tetap musti berhati-hati,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi APBN Laporan Periode Realisasi Agustus, Selasa (22/9).

Selanjutnya: Ini alasan pemerintah kenakan bunga saat tempatkan dana Rp 30 triliun di Himbara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×