kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dubes RI untuk AS Muhammad Lutfi memulai masa tugas di AS


Sabtu, 19 September 2020 / 11:52 WIB
Dubes RI untuk AS Muhammad Lutfi memulai masa tugas di AS
ILUSTRASI. Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) M. Lutfi, berkunjung ke Gedung Putih untuk bertemu dengan Presiden Donald Trump, Kamis, 17 September 2020.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Minat investor AS untuk menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan investasi telah tercermin dari langkah Kimberly-Clark Corporation, pionir produk konsumen global yang bermarkas di Texas, AS. Kimberly mengumumkan akan mengakuisisi Softex Indonesia dengan nilai transaksi tunai US$1,2 miliar, dari sekelompok pemegang saham termasuk CVC Capital Partners Asia Pacific IV.

“Pada akhir era-70an mereka salah satu perusahaan pertama yang investasi besar di Indonesia. Sekarang mereka sudah mulai lagi. Dengan modalitas baru, dengan membuka pasar kita ternyata banyak investasi masuk. Mudah-mudahan mereka membuka pasar baru sekaligus menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi,” papar Lutfi.

JEJAK KARIR

Sebelum menjadi Dubes RI untuk AS, Lutfi memiliki jejak karir yang panjang. Pria kelahiran Jakarta pada 1969 dari pasangan Firdaus Wadjdi dan Suhartini ini mengawali karirnya sebagai seorang pengusaha bersama beberapa rekannya, Erick Tohir (kini Menteri BUMN), Wishnu Wardhana, dan Harry Zulnardy. Mereka berinisiatif mendirikan Mahaka Group. 

Saat usianya 29 tahun, Lutfi dipercaya untuk menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia untuk Jakarta Yang Lebih Baik (HIPMI JAYA) periode 1998 - 2001. Selama empat tahun berikutnya (2001 – 2004), Lutfi diberi kepercayaan lebih besar menjadi Ketua Nasional HIPMI.

Baca Juga: AS tempatkan rudal di Asia, Rusia: Bisa bahayakan pencegah nuklir kami

Mengantongi gelar sarjana di bidang Economics dari Purdue University, Amerika Serikat, Lutfi ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk masuk ke dalam Kabinet Indonesia Bersatu pada 2005. Posisi yang ditempati Lutfi di kabinet tersebut sebagai Kepala BKPM. Saat itu usianya masih 36 tahun dan Lutfi tercatat sebagai Kepala BKPM termuda yang pernah dimiliki negeri ini.

Saat memimpin BKPM, Lutfi dinilai berhasil membawa Indonesia masuk dalam 25 Daftar Teratas Tempat Tujuan Investasi versi ATKearney pada edisi nomor 21. Di bawah kendali Lutfi, Indonesia bahkan diakui oleh Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) sebagai salah satu negara berkembang terbaik. Di BKPM, Lutfi telah memperkenalkan aspek keterbukaan penuh dan memprakarsai pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), yang saat ini menjadi sumber daya tarik bagi para investor asing. 

Pada 2008, Lutfi mendapat penghargaan sebagai Pemimpin Muda yang Berpengaruh oleh The World Economic’s Forum’s Young Global Leaders. Lutfi juga menerima penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana, yaitu salah satu penghargaan tertinggi di Indonesia yang diberikan untuk anggota masyarakat sipil.

Baca Juga: Pandemi corona, semakin banyak perusahaan di Amerika Serikat bangkrut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×